Soloraya
Rabu, 7 Agustus 2019 - 17:20 WIB

Air Sulit Didapat Saat Kemarau, Petani di Andong Boyolali Beralih Pekerjaan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Ketiadaan air untuk mengairi sawah membuat sejumlah petani di Kecamatan Andong, Boyolali, kehilangan pekerjaan. Para petani pun beralih bekerja serabutan demi mempertahankan dapur mereka tetap mengepul.

Untuk diketahui, sejumlah kawasan di wilayah Boyolali utara seperti Andong hanya memiliki dua kali musim tanam karena pengaruh lingkungan. Tipe sawah tadah hujan membuat lahan pertanian tak memungkinkan ditanami saat kemarau seperti saat ini. Rata-rata sawah tipe tadah hujan di daerah kering hanya produktif selama tujuh bulan atau dua kali musim tanam dalam satu tahun.

Advertisement

Seorang petani di Desa Kunti, Andong, Darso, menyebutkan musim tanam pertama biasa dimulai pada bulan September. Warga menanam padi dengan sistem tumpang sari bersama tanaman palawija untuk memanfaatkan lahan tegalan.

“Biasanya sekali musim tanam butuh waktu 3-4 bulan, sementara cadangan air tidak cukup untuk setahun,” kata dia ketika berbincang dengan

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif