Soloraya
Senin, 1 Oktober 2012 - 10:33 WIB

AIR SUMUR KERUH: Warga Woro Inginkan Pengecekan Dinkes

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi sum)

Ilustrasi (Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN–Warga Dusun Woro Sukorini, Kecamatan  Manisrenggo, Klaten menginginkan agar pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten memeriksa sumur mereka. Hal ini terkait dengan ratusan sumur yang berada di Desa Sukorini yang airnya berwarna kekuning-kuningan.

Advertisement

Meskipun kuningnya air sudah berlangsung sejak puluhan tahun yang lalu, namun warga mengaku tetap ada kekhawatiran terkait dengan layak atau tidaknya sumur mereka dikonsumsi. Mereka takut saat mengkonsumsi air tersebut dalam waktu yang lama, akan timbul penyakit ataupun gangguan dalam tubuh.

Parno, 52, salah seorang warga Woro, mengatakan air tersebut kuningnya sudah sejak puluhan tahun yang lalu, tetapi belum pernah sekalipun pihak Dinkes melakukan pengecekan terhadap air itu.

Terpaksa Dikonsumsi

Advertisement

Parno juga mengatakan, ia dan warga lain di wilayahnya, memang terpaksa  mengkonsumsi air tersebut karena tidak ada sumber air bersih yang dapat diandalkan.

“Di tempat kami, hanya ada dua sumur yang airnya jernih, yang lain seperti ini semua. Kami sebenarnya mengharapkan belas kasih dari pemerintah, mungkin dengan melakukan pengecekan, ataupun memberikan bantuan saluran air bersih bagi warga sini,” kata Parno, ketika ditemui Solopos.com, Minggu (30/9/2012) pagi.

Hal yang sama juga dikatakan oleh warga lain, Yani, 23. Ia sebenarnya mengaku was-was saat mengkonsumsi air itu, apalagi saat ini dirinya memiliki anak yang masih balita. Yani, mengaku takut dengan mengkonsumsi air tersebut nantinya akan terjadi gangguan kesehatan pada anaknya. “Jangan sampai anak kami nantinya terkena efek dari  sumur keruh tersebut, semoga Dinkes mau menguji sumur kami, agar kami lega, layak atau tidaknya air sumur itu untuk dikonsumsi,” kata Yani.

Advertisement

Seperti diberitakan, ratusan sumur di desa itu berwarna kuning dan berbau agak amis. Selain itu saat dimasak, air akan mendidih lebih lama dibandingkan air jernih dan akan meninggalkan kerak pada dasaran panci yang dipakai untuk memasak.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif