Soloraya
Senin, 6 Maret 2023 - 15:10 WIB

Air Sumur Meluap di Eromoko Wonogiri Dipercaya Jadi Pertanda Musim Kemarau

Muhammad Diky Praditia  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Seorang warga mencuci pakaian dengan memanfaatkan air sumur yang meluap di Dusun Eromoko Wetan, Desa/Kecamatan Eromoko, Wonogiri, Jumat (3/3/2023). (Istimewa/Bowo Dwi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI — Air sumur yang meluap di Dusun Eromoko Wetan, Desa/Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, dipercaya sebagai pertanda segera berakhirnya musim penghujan dan masuk musim kemarau.

Seperti diketahui, air sumur di Dusun Eromoko Wetan meluap tanpa henti selama beberapa hari terakhir. Meluapnya air sumur itu disebabkan curah hujan tinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Advertisement

Selain itu sumur tersebut merupakan muara dari aliran resapan air. Mantan Kepala Bidang (Kabid) Sumberdaya Air yang saat ini menjabat Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri, Bowo Dwi Hartono, mengatakan tidak salah jika meluapnya air sumur di Eromoko itu menjadi pertanda datangnya musim kemarau.

Menurutnya, curah hujan tinggi memang biasa terjadi pada akhir musim penghujan menuju musim kemarau. “Salah satu tanda beralihnya musim penghujan ke musim kemarau itu curah hujan tinggi,” kata Bowo kepada Solopos.com, Senin (6/3/2023).

Advertisement

Menurutnya, curah hujan tinggi memang biasa terjadi pada akhir musim penghujan menuju musim kemarau. “Salah satu tanda beralihnya musim penghujan ke musim kemarau itu curah hujan tinggi,” kata Bowo kepada Solopos.com, Senin (6/3/2023).

Kendati begitu, lanjutnya, tidak berarti hal itu kebenaran mutlak. Dia menjelaskan pada kasus di Eromoko, Wonogiri, sumur meluap diduga kuat karena menjadi muara aliran resapan-resapan air tanah.

Ketika curah hujan tinggi, tekanan air tanah juga tinggi. Debit air tanah meningkat sehingga mendorong air keluar melalui lubang sumur. Debit air yang keluar dari sumur di Eromoko tersebut sebesar 12 liter/detik.

Advertisement

Menurut Bowo, ada kelinieran antara air sumur meluap dengan perubahan musim penghujan menjadi kemarau tapi tidak berhubungan secara langsung. Artinya, tidak berarti air sumur yang meluap di Eromoko, Wonogiri, itu merupakan penyebab perubahan musim.

“Air sumur meluap saat musim penghujan itu hal lumrah, termasuk yang terjadi di Eromoko. Hanya, kali ini debitnya memang lebih besar dibanding tahun lalu, yaitu 12 liter/detik,” ujar dia.

Camat Eromoko, Danang Erwanto, saat diwawancarai Solopos.com, malah mengaku tidak tahu soal mitos bahwa air sumur meluap merupakan pertanda datangnya musim kemarau.

Advertisement

Ia menyampaikan berdasarkan hasil analisis tim DPU, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, dan instansi terkait lainnya, air sumur yang meluap itu murni disebabkan curah hujan tinggi.

Di sisi lain, ada tekanan dari resapan air yang bersumber dari Waduk Parangjoho Eromoko. “Kalau ada warga yang menganggap itu sebagai tanda berakhirnya musim penghujan saya belum tahu. Tapi yang jelas penyebab air sumur meluap itu karena ada aliran resapan air tanah ke sumur itu,” kata Danang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif