Soloraya
Jumat, 5 Februari 2021 - 15:56 WIB

Air Sungai Bengawan Solo Hampir Meluap, Warga Pilang Sragen Santuy Jemur Kain Batik

Muh Khodiq Duhri  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Elevasi air Sungai Bengawan Solo terlihat nyaris setinggi jalan dan permukiman warga Desa Pilang, Masaran, Sragen, Jumat (5/2/2021). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN -- Tinggi muka air Sungai Bengawan Solo wilayah Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen, pada Jumat (5/2/2021), sudah peres alias penuh sekali hingga menyamai tinggi bibir sungai dan jalan kampung.

Kendati begitu, warga yang tinggi dekat sungai tersebut masih adem ayem. Ketinggian air Bengawan Solo meningkat seiring curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini.

Advertisement

Elevasi air Sungai Bengawan Solo bahkan nyaris setinggi permukiman warga Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Akan tetapi, hal itu tidak membuat warga sekitar merasa panik.

Baca Juga: Pria Meninggal Sambil Menggenggam Plastik Es Teh Di Pinggir Sawah Bendosari Sukoharjo

Advertisement

Baca Juga: Pria Meninggal Sambil Menggenggam Plastik Es Teh Di Pinggir Sawah Bendosari Sukoharjo

Pantauan Solopos.com, Jumat (5/2/2021), tinggi permukaan air Sungai Bengawan Solo wilayah Pilang, Sragen, sudah hampir sama dengan tinggi jalan dan permukiman warga. Adanya tanggul menjadi penyelamat bagi warga karena air Sungai Bengawan Solo tidak meluap ke permukiman dan menyebabkan banjir.

Meski elevasi air Sungai Bengawan Solo sudah nyaris setinggi jalan permukiman, warga setempat masih beraktivitas seperti biasa. Sebagian besar warga masih bekerja di tempat produksi batik.

Advertisement

Baca Juga: Jateng Di Rumah Saja, Solo Terapkan SE PPKM Dengan Prokes dan Sanksi Lebih Ketat

Sempat Meluap

Pada Kamis (4/2/2021), air Sungai Bengawan Solo sempat meluap hingga menggenangi jalan kampung, pekarangan, dan areal persawahan di Kecamatan Masaran, Sragen. Air mulai meluap sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Air menggenangi pekarangan dan jalan kampung Dukuh Bakung RT 008 dan RT 009, Desa Pringanom, Masaran. Namun, air tidak sampai menggenangi bagian dalam rumah warga.

Advertisement

Jalan yang tergenang air rata-rata setinggi 30 cm. Selain menggenangi jalan kampung dan pekarangan, air juga menggenangi 27 hektare (ha) areal persawahan tiga desa yakni Pringanom, Kliwonan dan Pilang.

Baca Juga: Sidang Kasus Pengeroyokan Di PN Karanganyar Ricuh, Kapolres: Selanjutnya Virtual Saja!

Perinciannya, 10 ha di Desa Pringanomo, 15 ha di Desa Kliwonan, dan 2 ha di Desa Pilang. Ketinggian air yang menggenang area persawahan rata-rata mencapai 10-15 cm. Adapun tanaman padi yang tergenang air baru berumur 35-45 hari.

Advertisement

“Alhamdulillah, saat ini Desa Pilang masih mandali [aman dan terkendali] dari potensi banjir. Air dari Bengawan Solo tidak sampai meluber ke pekarangan warga. Hanya sebagian kecil [area persawahan] tergenang air dari Sungai Grompol [anak Sungai Bengawan Solo],” papar Kades Pilang, Sukisno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif