SOLOPOS.COM - Lahan yang dimanfaatkan warga Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, untuk menanam jagung dan kacang semakin luas, seiring dengan menyusutnya air genangan Waduk Kedung Ombo (WKO) di Kawasan Gunung Kemukus. Foto diambil Selasa (7/8/2012). (Nenden Sekar Arum N/JIBI/SOLOPOS)


Lahan Waduk Kedung Ombo (WKO) dimanfaatkan warga Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen untuk menanam jagung dan kacang seiring dengan kian menyusutnya air waduk tersebut. Foto diambil Selasa (7/8/2012). (Nenden Sekar Arum N/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN--Lahan di Waduk Kedung Ombo (WKO) di wilayah Gunung Kemukus, Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Sragen yang dimanfaatkan warga sekitar untuk penanaman semakin luas, seiring dengan kian menyusutnya genangan air di waduk tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Salah satu warga, Nudin, menjelaskan dirinya telah memanfaatkan lahan genangan air WKO mulai surut beberapa bulan lalu. Ia menggunakan lahan tersebut untuk ditanami berbagai macam tanaman, mulai dari kacang, jagung, cabe dan terong.

“Lahan yang saya pakai itu yang pertama kali surut. Sekarang saja sudah beberapa kali panen kacang,” jelasnya ketika berbincang dengan Solopos.com, Selasa (7/8/2012).

Nudin menjelaskan biasanya yang memanfaatkan lahan tersebut merupakan warga yang dulunya memiliki tanah di sana sebelum terkena genangan air. Warga harus menunggu sampai tanah cukup kering ketika air surut, sampai benar-benar bisa digunakan. “Biasanya kalau tanah yang baru kering tidak bisa langsung ditanami,” paparnya.

5 Hektare

Carik Desa Pendem, Widodo, menjelaskan total wilayah Desa Pendem yang terkena pasang-surut genangan air WKO selama ini mencapai 5 hektare. Sedangkan sampai saat ini, jumlah lahan yang dimanfaatkan warga sudah mencapai 1 hektare. “Wilayah lahan genangan yang ditanami warga itu memanjang di pinggir sungai dan waduk,” jelasnya.

Mengenai jenis tanaman yang ditanam, Widodo menjelaskan mayoritas penduduk menanam jagung karena faktor musim dan ketersediaan air. “Kebanyakan warga menanam jagung, karena persediaan airnya pun mudah, tinggal ngambil dari bawah,” paparnya.

Widodo menambahkan lahan yang ditanami warga sebenarnya sudah merupakan tanah milik WKO yang sebelumnya telah dibebaskan karena tergenangi air. Tapi selama air surut maka petani yang biasanya merupakan bekas pemilik memanfaatkannya. “Tidak masalah ditanami, yang pasti pemerintah tidak bertanggung jawab kalau misalnya mereka rugi karena tiba-tiba air pasang dan merendam tanamannya,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya