SOLOPOS.COM - Dua orang polisi anggota Satlantas Polres Sragen mengatur lalu lintas di jalur Beloran, Sragen, supaya truk beralih ke Jalan Dr. Sutomo Sragen, Selasa (17/1/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Arus lalu lintas di dalam kota Sragen, tepatnya di jalur Mungkung-Beloran akan semakin padat. Ini karena adanya penambahan pekerjaan di sepanjang jalan milik kabupaten tersebut mulai Maret 2023 mendatang.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen mengalokasikan anggaran Rp11,6 miliar pada tahun ini untuk perbaikan jalan Mungkung-Beloran yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sragen, Raden Suparwoto,  mengungkapkan rekontruksi jalan Mungkung-Beloran itu melanjutkan pekerjaan Pungkruk-Mungkung yang selesai 2022 lalu. Dua paket pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi paket Mungkung-Gambiran senilai Rp6,1 miliar dan paket Gambiran-Beloran Rp5,5 miliar. Totalnya Rp11,6 miliar.

“Kalau kami menunggu pekerjaan rekonstruksi jalan lingkar utara Sragen selesai terlalu lama karena 10 bulan. Kami tetap melaksanakan pembangunan di jalur Mungkung-Beloran tetapi tidak sampai menutup jalan. Dua lajur masih bisa dilewati,” ujar Woto kepada Espos, Selasa (17/1/2023).

Pekerjaan rekonstruksi jalan akan dilakukan satu sisi dahulu, selatan baru ke utara atau sebaliknya. Sehingga dua lajur jalan yang ada sekarang masih tetap bisa dilalui. Saat pekerjaan jalan itu dimulai, Woto mengimbau kepada warga Sragen sementara menghindari jalur Mungkung-Beloran.

Aspal di jalan Gambiran-Beloran nanti dikupas semua kemudian dilapisi aspal yang baru. Sementara Jalan Mungkung-Gambiran nanti dibuat menjadi empat lajur dengan lebar jalan mencapai 12 meter.

“Jadi nanti ada pekerjaan galian di kanan dan kiri jalan untuk fondasi jalan. Fondasinya nanti ada LPB [lapis fondasi agregat kelas B] dan LPA [lapis fondasi agregat kelas A]. Pekerjaannya satu sisi selesai baru dikerjakan ke sisi lainnya,” ujar Woto.

Dengan strategi pembangunan dari satu sisi dulu dan baru pindah ke sisi lainnya bisa mengurangi risiko kemacetan.

Lelang proyek akan dimulai pada 18 Januari 2023 dan ditargetkan selesai akhir Februari. Pada Maret pekerjaan sudah bisa dimulai.

Pada bagian lain, Terkait perbaikan jalan lingkar utara Sragen, Woto mengakui hal itu bakal berdampak pada lalu lintas di Jl, Dr. Sutomo yang menerima limpahan kendaraan  “Jl. Dr. Sutomo nanti seperti simpang joglo di Solo karena mau tidak mau truk harus lewat jalur itu,” jelasnya.

Manager Traffic dan Maintenance PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), Kitri Kinayungan, saat berbincang dengan wartawan, Selasa siang, menyampaikan jalan tol bisa menjadi jalur alternatif bagi kendaraan berat ketika jalur lingkar utara Sragen ditutup. Dia memprediksi jalur tol akan naik lalu lintasnya ketika pengalihan arus kenaraan barang masuk ke jalan tol.

“Kami sudah menyiapkan kartu e-tol dan penambahan mobil rider sebagai pelayanan jalan tol. Kami juga memasang pemberitahuan kepada pengguna jalan. Untuk tarif tol tetap,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya