Soloraya
Kamis, 29 Desember 2022 - 11:26 WIB

Akan Direlokasi ke Pasar Terpadu Nglangon, 785 Pedagang di Sragen Dikumpulkan

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan pedagang Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir mengikuti sosialisasi relokasi di Gedung SMS Sragen, Kamis (29/12/2022). Mereka akan dipindahkan ke Pasar Terpadu Nglangon yang selesai dibangun. (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 785 pedagang Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir mengikuti sosialisasi relokasi yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Kamis (29/12/2022). Mereka rencananya dipindah ke Pasar Terpadu Nglangon yang akan diberi nama Pasar Sukowati Sragen.

Pasar baru itu sedianya selesai dibangun hari ini dengan nilai kontrak Rp33 miliar. Pasar Terpadu Nglangon akan menampung pedagang dari tiga pasar, yakni Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan kios renteng.

Advertisement

Ratusan pedagang itu dikumpulkan di Gedung Sasana Manggala Sukowati Sragen, minus pedagang kios renteng yang akan dikumpulkan secara terpisah. Hadir dalam sosialisasi itu Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Hargiyanto dan Kepala Diskumindag Sragen, Cosmas Edwi Yunanto.

Cosmas menyebut sosialisasi relokasi ini sudah ditunggu-tunggu pedagang yang melihat proses pembangunan Pasar Terpadu Nglangon sejak awal. Sebelum ini, sosialisasi terkait relokasi pedagang masih terbatas pada ketua paguyuban dan pengurus paguyuban sambil memunggu pembangunan selesai.

Baca Juga: Proyek Pasar Nglangon Molor, Anggota DRPD Sragen Sebut Ada Keteledoran

Advertisement

Setelah Pasar Terpadu Nglangon selesai, Cosmas mengatakan semua pedagang baru bisa diundang semua untuk sosialisasi relokasi pedagang. “Total pedagang yang akan direlokasi ke pasar terpadu ada 877 pedagang. Mereka dari Pasar Nglangon, Pasar Joko Tingkir, dan warga Kios Renteng Batoar. Sosialisasi di Gedung SMS ini khusus untuk pedagang Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir sedangkan untuk warga Kios Renteng Batoar akan ada sosialisasi tersendiri karena statusnya berbeda,” katanya.

Ada Zonasi

Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan rencana zonasi pedagang sesuai standar nasional pasar rakyat. Di lokasi pasar baru, ada tiga hanggar, yakni dua di selatan dan satu di utara yang dipisahkan jalan besar.

Cosmas mengatakan pada prinsipnya penempatan pedagang akan disesuaikan dengan posisi kios atau los yang ada sebelumnya sesuai buku izin kios. Dalam waktu dekat akan ada undian los dan kios serta ada pembagian zonasi pedagang.

Advertisement

Sementara itu, Sekda Hargiyanto mengatakan pembangunan pasar sudah selesai walaupun sempat tersendat. Dia mengatakan Pasar Terpadu Nglangon ini nantinya diberi nama Pasar Sukowati. Alasan dibangunnya pasar baru ini, menurut Sekda karena Pasar Nglangon dan Pasar Joko Tingkir sudah tua.

Baca Juga: Kontrak Proyek Pasar Nglangon Sragen Habis, Rekanan Kena Denda Rp33 Juta/Hari

“Saya orang Sragen dan lahir di Sragen jadi paham latar belakang pasar Joko Tingkir dulu dibangun. Dulu saat kecil beli merpati itu di dekat trowong, kemudian pada masa Bupati R. Bawono, pedagang burung direlokasi ke Pasar Joko Tingkir sekarang. Jadi usianya sudah 40 tahun,” jelasnya.

Sementara itu, berdasarkan data Diskumindah. Pedagang Pasar Nglangon totalnya ada 587 orang dengan perincian 499 pedagang yang menempati los dan 88 pedagang kios. Sementara pedagang Pasar Joko Tingkir ada 198 orang dengan perincian 149 pedagang los, 1 pedagang los sepeda, dan 48 pedagang kios.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif