Soloraya
Selasa, 22 Maret 2022 - 17:35 WIB

Akan OP Minyak Goreng, Pemkab Karanganyar Minta Jatah Lebih ke Provinsi

Indah Septiyaning Wardani  /  Sri Sumi Handayani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa/Kecamatan Mojogedang membawa minyak goreng kemasan seharga Rp14.000 per liter saat pasar murah di balaidesa setempat pada Jumat (18/3/2022). (Solopos/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Karanganyar akan menggelar operasi pasar minyak goreng untuk mengantisipasi kelangkaan saat Ramadan hingga Lebaran mendatang.

Rencananya, ribuan liter minyak goreng akan digelontorkan saat operasi pasar tersebut. Sasaran operasi pasar atau OP minyak goreng adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan masyarakat terdampak minyak goreng di pasaran.

Advertisement

Kepala Dinas Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Karanganyar, Martadi, mengatakan sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk operasi pasar minyak goreng di Bumi Intanpari. Koordinasi dilakukan terkait permohonan kuota minyak goreng untuk operasi pasar.

Baca Juga : Pemkab Karanganyar Minta 8.000 Liter Minyak Goreng untuk Operasi Pasar

Advertisement

Baca Juga : Pemkab Karanganyar Minta 8.000 Liter Minyak Goreng untuk Operasi Pasar

“Secara lisan sudah saya sampaikan ke Kepala Disdag Provinsi. Tinggal membuat surat resmi untuk kuota minyak goreng,” kata dia saat dijumpai di ruang kerjanya pada Selasa (22/3/2022).

Sebelum Pemprov Jateng membuat kuota masing-masing daerah, Martadi meminta agar Kabupaten Karanganyar mendapatkan alokasi khusus dari daerah lain di Soloraya. Pihaknya telah berkomunikasi dengan Kepala Disdag Provinsi agar Karanganyar mendapat jatah lebih banyak dari daerah lain.

Advertisement

Baca Juga : Pekan Ini Ada Operasi Pasar 20.100 Liter Minyak Goreng, Ini Lokasinya

Hal ini seiring mahalnya harga minyak goreng kemasan di pasaran setelah pemerintah pusat mencabut harga eceran tertinggi (HET) dan menetapkan harga pasar. “OP akan digelar tidak hanya minyak curah, tapi kemasan juga. Pokoknya provinsi kasihnya apa [curah atau kemasan], itu yang kami gelontorkan,” tutur dia.

1.200 Liter di 37 Lokasi

Dia mengatakan operasi pasar diharapkan dapat membantu masyarakat dan pelaku UMKM memenuhi kebutuhan minyak goreng selama Ramadan hingga Lebaran nanti. Hal ini sesuai rencana sasaran operasi pasar, yakni pelaku UMKM seperti pedagang kaki lima (PKL) dan masyarakat kecil.

Advertisement

Baca Juga : Hore, 47 Produsen Gelontor 9.000 Ton Per Hari Minyak Goreng ke Pasar

Ihwal apakah dalam operasi pasar nanti akan ada pembatasan pembelian, Martadi belum bisa memutuskannya. “Saya harus lihat dulu bagaimana regulasinya,” tuturnya.

Pemkab Karanganyar terpaksa menyetop operasi pasar minyak kemasan yang digelar sejak sebulan terakhir. Total operasi pasar telah digelar di 37 lokasi. Pemkab sudah menyalurkan 1.200 liter. Sasaran operasi pasar, seperti halaman pasar tradisional dan aula kantor kelurahan/desa. Dalam satu lokasi tersebut bisa dua sampai tiga kali operasi pasar.

Advertisement

“Sudah dihentikan penjualan subsidi di operasi pasar. Dulunya, kami langsung bermitra dengan distributor. Penyalurannya ke pengguna langsung dan PKL,” ungkap dia.

Baca Juga : Menperin Janji Normalkan Harga Minyak Goreng, Bisakah?

Kemitraan dengan distributor minyak goreng kemasan otomatis berhenti usai pemerintah mengumumkan pencabutan subsidi pada komoditas ini. Terkait hal itu, Martadi memahami kekecewaan masyarakat yang harus mengeluarkan ongkos belanja lebih.

Berdasarkan data minyak goreng kemasan di pasaran dijual hingga Rp25.000 per liter dari sebelumnya Rp14.000 per liter. Usai minyak goreng kemasan mahal, masyarakat mulai berburu minyak goreng curah bersubsidi. Martadi mengatakan operasi pasar dilakukan guna mengamankan stok dan menjaga harga stabil.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif