SOLOPOS.COM - Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit (tengah, depan) saat memberikan keterangan pers mengenai rangkaian temuan potongan tubuh manusia di aliran sungai wilayah Solo dan Sukoharjo, di Mapolsek Grogol, Minggu (21/5/20230). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SOLO – Misteri temuan sejumlah potongan tubuh manusia di wilayah Solo dan Sukoharjo belum lama ini akhirnya terkuak.

Setelah dilakukan penelusuran dan penyelidikan, potongan-potongan tubuh tersebut merupakan sosok Rohmadi, warga Keprabon Wetan RT 002/RW 003 Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Solo, yang diduga sebagai korban mutilasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pihak keluarga besarnya termasuk orang tua, telah melaporkan kehilangan Rohmadi ke Polsek Grogol, Sukoharjo, pada Rabu (24/5/2023). Mereka merasa potongan-potongan mayat yang ditemukan di Kali Jenes Solo adalah Rohmadi.

Berdasarkan identifikasi sidik jari potongan mayat, mengarah kepada sosok Rohmadi. Pihak kekuarga pun sudah mengakui ada kecocokan ciri-ciri fisik potongan-potongan tubuh dengan tanda fisik Rohmadi, utamanya tato.

Tato bergambar naga dengan warna hijau terdapat di punggung sebelah kanan hingga lengan kanan. Kecocokan lainnya, selama ini Rohmadi merokok. Hal itu sesuai dengan hasil pemeriksaan Tim Forensik beberapa hari yang lalu.

Beredarnya identitas korban mutilasi itu membuat Ratiman, 78, asal Kebumen melaporkan kehilangan anaknya, Rohmadi, ke Mapolsek Grogol, Sukoharjo pada Rabu (24/5/2023) malam.

Ratiman datang diantarkan salah satu kerabatnya asal Keprabon, Solo, Reno Andrianto, 37. Ia mengungkapkan Ratiman kali terakhir bertemu dengan Rohmadi sekitar 10 tahun lalu. Keduanya sempat tak terhubung serta tak mengetahui kontak satu dengan lainnya. Bahkan ia menceritakan sempat dihubungi kepolisian wilayah Kebumen saat kabar identitas terduga korban mutilasi terungkap.

“Kemarin di kepolisian Kebumen menghubungi keluarga, kemudian mbah saya mengontak keluarga di Solo. [Memastikan] apa benar [Rohmadi berada] di indekosnya itu, terus dicari tidak ada. Sudah berusaha dicari tetapi tidak punya HP,” ungkap Reno.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi menyatakan keluarga R, 51, warga Keprabon Wetan RT 002/RW 003 Keprabon, Banjarsari, Solo, mengonfirmasi adanya kecocokan tanda fisik dari potongan-potongan tubuh manusia yang ditemukan di Kali Jenes Solo.

Kecocokan itu utamanya dari tato yang ada di punggung dan lengan potongan mayat. “Kami mengejar konfirmasi ciri-ciri khusus yaitu tato, dan dari keluarga membenarkan. Ada kemiripan,” ujar Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, Rabu (24/5/2023) siang.

Dia menjelaskan selama ini R tidak tinggal bersama keluarganya. Dia menambahkan berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, R belum menikah. Di mana R selama ini tinggal juga tidak diketahui pasti.

“Saudara R juga belum punya pekerjaan tetap,” sambung dia.

Sebelumnya Polda Jateng memastikan identitas potongan tubuh manusia yang ditemukan di perbatasan Solo-Sukoharjo itu merupakan R, 51, warga Keprabon Wetan RT 002/RW 003 Keprabon, Banjarsari Solo. Hal itu didasarkan dari hasil pengenalan sidik jari ditubuh korban. Saat ini polisi masih menyelidiki tindak pidana atas penemuan potongan tubuh manusia itu.

Penemuan jasad Rohmadi merupakan salah satu dari tiga kasus penemuan mayat di sungai yang menggemparkan warga di Soloraya dalam sebulan terakhir. Ketiganya meninggal dalam kondisi tragis.

Selain jasad korban dimasukkan ke karung dan dibuang ke Bengawan Solo, ada jasad korban yang dimutilasi atau dipotong per bagian dan dibuang di sejumlah sungai di perbatasan Solo-Sukoharjo, hingga penemuan jasad perempuan mengapung di Bengawan Solo.

Berikut rangkuman penemuan tiga mayat di sungai yang menggemparkan Soloraya dalam sebulan terakhir:

1. Mayat Guru MI Boyolali di Bengawan Solo

Joko Siswoyo, 23, seorang guru Olahraga MI Al-Islam 3 Ngesrep, Ngemplak, Kabupaten Boyolali menjadi korban pembunuhan sadis oleh dua orang yang diduga rekannya sendiri. Jasad Joko dibuang ke Bengawan Solo dan ditemukan seorang pemancing pada Kamis (4/5/2023) pagi.

Setelah melalui serangkaian penyelidikan polisi menetapkan dua tersangka, yakni Agung Nugroho, 20, warga Jagalan, Jebres, Solo yang ditangkap Jumat (5/5/2023) dan Gilang Adi Pratama, 26, warga Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar yang ditangkap Sabtu (6/5/2023).

Aksi pembunuhan dilakukan karena persoalan utang pinjaman online (pinjol). “Pelaku Agung Nugroho meminjam nama korban untuk pinjol. Nilainya pinjaman Rp13 juta. Pelaku ini berjanji melunasi dengan mengajak korban ke suatu tempat,” kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy dalam rilis kepada wartawan di Mapolres Karanganyar pada Senin (8/5/2023).

2. Temuan sejumlah potongan tubuh manusia di sungai perbatasan Solo-Sukoharjo

Warga Solo dan Sukoharjo digemparkan potongan tubuh manusia di Kali perbatasan antara Solo-Sukoharjo di wilayah Grogol, Sukoharjo pada Minggu (21/5/2023). Penemuan itu berupa potongan tangan kiri. Selang beberapa jam kemudian ditemukan potongan kaki kiri di wilayah Palur, Sukoharjo.

Setelah itu ditemukan juga penemuan bagian tubuh manusia yang tak jauh dari lokasi pertama penemuan potongan tangan kiri. Kemudian ditemukan potongan tubuh lainnya di wilayah Pringgolayan, Serengan Solo. Pada Minggu (21/5/2023) sore warga di Mojo Kecamatan Pasar Kliwon juga digemparkan dengan penemuan potongan kepala manusia di kali perbatasan Solo-Sukoharjo. Total ada tujuh potongan tubuh manusia yang ditemukan dalam beberapa hari lalu.

Setelah serangkaian penyelidikan dan pengenalan sidik jari di seluruh tangan korban, polisi menyatakan korban merupakan Rohmadi, 50, warga Keprabon Wetan RT 002/RW 003 Keprabon, Banjarsari, Solo.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi juga menyatakan dari hasil analisis forensik Rohmadi merupakan korban mutilasi.

“Dari hasil forensik yang disampaikan oleb Kabid Humas Polda Jateng, bahwa itu merupakan korban dari mutilasi,” ujar Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi kepada wartawan, Rabu (24/5/2023) siang.



3. Penemuan jasad perempuan mengapung di Bengawan Solo

Warga Karanganyar digegerkan dengan penemuan jasad berjenis kelamin perempuan yang mengapung di Bengawan Solo, Kamis (23/5/2023) pagi. Penemuan jasad itu berada di aliran Bengawan Solo, tepatnya di Kampung Jomboran RT 002/RW 007 Dusun Banaran, Desa Ngringo, Kabupaten Karanganyar.

Kadus Banaran, Guntoro, mengatakan penemuan mayat kali pertama ditemukan warga sekitar pada pukul 07.35 WIB. Saat itu warga tengah beraktivitas di sekitar sungai.

Warga melihat sesosok mayat mengapung di aliran Sungai Bengawan Solo. Warga kemudian melaporkan temuan ke aparat desa setempat.

“Kami dapat laporan dari warga. Lalu kami berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan sukarelawan untuk ke lokasi,” kata dia kepada Solopos.com, Kamis pagi.

Identitas jasad manusia tersebut kemudian terungkap. Jasad tersebut dipastikan bernama Sumiyem, warga RT 003/RW 014 Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Kepastian terkait identitas korban disampaikan anak Sumiyem, Surni, kepada Solopos.com Kamis (25/5/2023). “Iya benar, itu ibu saya [Sumiyem] yang dilaporkan hilang dari kemarin,” kata dia.

Sumiyem selama ini menderita penyakit pikun. Pendengarannya juga berkurang. Pihak keluarga sebenarnya sudah memberikan identitas di baju yang digunakan korban. Namun baju yang melekat saat korban ditemukan sudah diganti. Kemungkinan baju tersebut telah diganti oleh orang lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya