SOLOPOS.COM - Salah satu sekolah mengikuti tempuk gendhing, menyelaraskan iringan gamelan peserta Festival Ketoprak Pelajar di sanggar seni Omah Wayang Klaten, Senin (30/10/2023). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Festival Ketoprak Pelajar (FKP) bakal digelar akhir pekan ini. Sebanyak 16 sekolah jenjang SD dan SMP mengikuti festival yang memasuki penyelenggaraan untuk kedua belas kali itu.

FKP digelar pada Sabtu-Minggu (4-5/11/2023). Kegiatan dipusatkan di panggung gedung aula SD Krista Gracia Klaten. Belasan sekolah itu terdiri atas tujuh SMP dan sembilan SD yang menampilkan lakon beragam.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pembukaan festival itu bakal digelar pada Sabtu (4/11/2023) sekitar pukul 13.00 WIB. Setelah pembukaan, bakal dipentaskan secara berurutan peserta festival untuk jenjang SMP.

Tujuh SMP yang mengikuti festival itu, yakni SMPN 4 Klaten menampilkan lakon Anusapati, MTS Muhammadiyah Trucuk dengan lakon Jaka Tingkir, SMPN 1 Klaten Ubaling Katresnan, SMP Muhammadiyah 5 Ngupit menampilkan lakon Salatiga. Kemudian SMPN 7 Klaten dengan lakon Sri Huning, SMP Lazuardi Al-Falah dengan lakon Maling Soka, dan SMPN 2 Karangnongko menampilkan lakon Nista.

Pada hari kedua atau Minggu (5/11/2023) mulai pukul 09.00 WIB, peserta tingkat SD tampil secara bergantian. Kesembilan peserta tingkat SD, yakni SDN Dompol 1 menampilkan lakon Bhayangkara Majapahit, SDN Pakahan dengan lakon Nyi Ageng Serang, SDN 1 Wonoboyo dengan lakon Prahara Bumi Mataram, SDN 3 Kalikotes dengan lakon Tingkir Winisuda, SDN Jimbung 6 menampilkan lakon Jaka Blawa.

Kemudian SDN Jimbung 1 menampilkan lakon Ranggalawe, SDN Jomboran 2 menampilkan lakon Keris Empu Gandring, MIM Puluhan Trucuk menampilkan lakon Cindelaras, dan SDN 2 Ngemplakseneng menampilkan lakon Ampak-ampak Singasari.

Pada festival itu, ada pemilihan juara mulai grup hingga personal. Selain mendapatkan piala, para pemenang bakal mendapatkan uang pembinaan.

Ajang itu menghadirkan tiga juri yakni para patriksi ketoprak asal Klaten, Jogja, dan Solo.

“Masing-masing sekolah menampilkan lakon maksimal 45 menit dengan toleransi waktu lima menit. Masing-masing sekolah rata-rata terdiri dari 15-20 orang pemeran dan untuk kru rata-rata lebih dari 10 orang,” kata salah satu panitia FKP, Aditya Tio Setyawan, saat ditemui di sanggar seni Omah Wayang Klaten, Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Senin (30/10/2023).

FKP ke-12 digelar Dewan Kesenian Klaten berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Klaten. Festival itu awalnya diselenggarakan secara rutin selama 10 tahun berturut-turut oleh Amigo Group sebagai bagian dari corporate social responsibility (CSR).

Kemudian, penyelenggaraan kegiatan itu dilanjutkan Dewan Keseniaan Klaten sejak penyelenggaraan kali kesebelas. Festival itu menjadi upaya untuk melestarikan seni dan budaya di Kabupaten Bersinar.

Wakil Ketua Dewan Kesenian Klaten, Ki Suwito Radyo, mengatakan ketoprak mengajarkan berbagai nilai karakter. Mulai dari sikap kepahlawanan, gotong royong, sopan santun, rasa kekeluargaan, dan lain-lain.

“Festival ini sekaligus agar kesenian tradisi tidak punah dan anak-anak tahu tentang sejarah,” ungkap Suwito didampingi ketua Panitia FKP, Heti Purwani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya