SOLOPOS.COM - Pemeran Film Ki Ageng saat syuting di Wonogiri. Film besutan sutradara lokal Wonogiri ini akan mulai diputar, 15 Oktober 2022. Film yang mengangkat cerita rakyat Ki Ageng Donoloyo ini menelan biaya hingga Rp250 juta. Foto diambil Juni 2022. (Istimewa/Kun Prastowo)

Solopos.com, WONOGIRI — Tidak lama lagi Film Ki Ageng Donoloyo bakal dinikmati warga Wonogiri. Film besutan sutradara lokal Wonogiri, Imam Santoso itu akan diputar di desa-desa di Wonogiri mulai, Sabtu (15/10/2022).

Imam, sapaan akrab sutradara cum produser film Ki Ageng Donoloyo, mengatakan film tersebut akan mulai diputar di Purwantoro bagian timur. Di tahap pertama, film produksi studio CTD (Cah Tukang Dolan) Purwantoro Wonogiri ini rencananya akan diputar di berbagai desa di Wonogiri hingga 30 Oktober 2022.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Penonton hanya perlu membayar tiket Rp15.000/lembar guna menonton film berdurasi 1 jam 34 menit itu. Tempat pemutaran film dilakukan di balai desa, dusun, atau rumah warga yang mampu menampung puluhan hingga ratusan penonton. Sebagai awalan, film ini ditargetkan bisa diputar di 25 lokasi di beberapa desa di Wonogiri.

“Ini kami sedang berkoordinasi dengan pemerintah desa (pemdes) dan warga terkait tempat pemutaran filmnya. Nanti kalau sudah klir semua, akan kami umumkan di media sosial. Nanti ada doorprize berupa satu unit sepeda motor yang akan diundi, 10 November 2022. Ini bagian dari promosi saja. Kami akan mencetak 10.000 tiket,” kata Imam kepada Solopos.com, Senin (10/10/2022).

Nantinya, informasi tentang pembelian dan jadwal pemutaran tiket akan diinformasikan di medsos. Hal itu seperti di Youtube, Instagram, dan WhatsApp (WA).

Baca Juga: Sejarah Masjid Tiban Wonokerso Wonogiri, Model Awal Pembangunan Masjid Demak

Film Ki Ageng Donoloyo ini adalah film semi kolosal dengan latar waktu abad ke-16 Masehi. Film ini melibatkan sekitar 150 orang pemeran mulai dari anak-anak hingga dewasa. Proses produksi dikerjakan selama dua bulan, mulai Juni-Juli 2022.

Film yang menghabiskan biaya hingga Rp250 juta ini diklaim menjadi film panjang dan profesional pertama di Wonogiri. Film ini menceritakan Ki Ageng Donoloyo yang dipercaya sebagai tokoh legenda yang menumbuhkan hutan Donoloyo di Slogohimo, Wonogiri.

Film ini merupakan visualisasi cerita rakyat Ki Ageng Donoloyo yang memberikan kayu jati kepada Sunan Kalijaga, Sunan Giri, dan Sunan Gunung Jati untuk dijadikan soko guru Masjid Agung Demak.

“Kami ingin mengangkat kisah Ki Ageng Donoloyo karena berkat beliau, hutan jati Donoloyo masih terlindungi sampai sekarang. Mungkin kalau dulu tidak dikemas dengan kisah-kisah [Ki Ageng Donoloyo], hutan jati itu sudah habis,” ujar Imam.

Baca Juga: Unik! Kubah Mirip Mahkota di Masjid Tiban Wonogiri Ini Terbuat dari Tanah Liat

Menurutnya, cerita Ki Ageng Donoloyo harus diketahui khalayak umum. Banyak pesan moral yang terkandung dalam cerita rakyat yang sudah banyak dikenal masyarakat Wonogiri tersebut

Cerita rakyat ini bisa menjadi contoh baik dalam menjaga alam. Selain itu, cerita ini sebagai upaya mengingatkan kembali tentang cerita-cerita rakyat yang sudah mulai terkikis karena masuknya budaya luar.

Lokasi syuting banyak dilakukan di sekitar Slogohimo, seperti di Desa Setren dan Padarangin. Namun ada beberapa scene yang harus dilakukan di Hutan Jati Kucur, Ponorogo, Jawa Timur karena kebutuhan gambar.

Film ini tidak sekadar sebagai hiburan dan ajang nostalgia zaman lampau. Film ini sekaligus membawa pesan agar masyarakat menjaga hutan, melestarikan alam. Meski dibalut dengan cerita romantis, inti dari cerita tersebut merupakan pelestarian alam.

Baca Juga: Jos! Film Pasar Ndalu Wonogiri Masuk Pilihan Terfavorit di Festival Desa 2022

“Selain itu, kami ingin cerita rakyat Ki Ageng Donoloyo bisa terus ada dari generasi ke generasi sehingga menjadi memori kolektif masyarakat, khususnya masyarakat Wonogiri,” ujar dia.

Pimpinan Produksi sekaligus Asisten sutradara, Kun Prastowo, menuturkan film ini diambil dari cerita Ki Ageng Donoloyo yang telah dibukukan oleh dirinya dan Parpal Purwanto.

Film ini akan menyuguhkan cerita dari awal mula terbentuknya Hutan Donoloyo hingga kedatangan Wali Songo yang meminta Kayu Jati Cempurung untuk tiang Masjid Demak. Mitos-mitos yang sampai sekarang berkembang pun akan ditampilkan sebagai pemanis dalam film.

“Semua pemeran dalam film ini merupakan orang Wonogiri, khususnya Slogohimo dan sekitarnya. Kami melibatkan anak-anak sampai orang dewasa. Sebanyak 100 orang lebih akan terlibat dalam film ini. Kami belum membuka orang luar untuk masuk dalam film ini. Meski sebenarnya banyak tawaran dari luar kota seperti Solo, Banteng, bahkan lampung,” ungkap Kun.

Baca Juga: Hore! Layar Tancap Semi Kolosal Cerita Asli Rakyat Wonogiri Siap Tayang

Dia menambahkan, semua pemain Film Ki Ageng Donoloyo merupakan warga lokal. Adapun pemeran utama film Ki Ageng Donoloyo, yaitu Sigit Mursito Endrat sebagai Raden Donokusumo, Elva Vonny Ventika sebagai R Ay. Donowati, sedangkan Ridwan Aulisa sebagai Raden Meleng.

Sementara itu, Parpal Poerwanto sebagai Ki Ageng Donoloyo, Lasmi Saraswati sebagai Nyi Ageng Sokoboyo, dan Suradi Ki Ageng Sokoboyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya