SOLOPOS.COM - Car Free Day Slamet Riyadi Solo lengang pada Ramadan 2023, Minggu (26/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Wisata di Solo tampak sepi pada akhir pekan pertama Ramadan, Minggu (26/3/2023). Hal ini lantaran Ramadan membuat aktivitas warga tidak seramai ketika bulan-bulan biasa.

Solopos.com mengelilingi beberapa tempat wisata terkenal di Solo. Salah satunya Keraton Solo, biasanya ketika hari biasa, banyak wisatawan yang mengantre masuk ingin melihat museum dan suasana dalam keraton.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di depan keraton pun berkurang. Hanya ada beberapa penjual mainan dari akar wangi yang nampak masih mangkal di kawasan keraton. Sementara mobil-mobil yang biasa terparkir juga terlihat tidak ada. 

Di Alun-alun Kidul (Alkid) tidak terlihat aktivitas warga, sementara alun-alun lor yang menjadi kawasan paling depan Keraton Solo ini relatif sepi. Di alun-alun lor hanya terdapat beberapa kios kacamata dan kios buku bekas.

Sekitar pukul 10.00 WIB masih terdapat kios yang belum buka. Sementara Masjid Agung Solo di pagi hari, tidak nampak bus-bus dari luar kota. Di depan gapura hanya ada beberapa pedagang dan tukang becak.

Sementara itu di kawasan Mangkunegaran, nampak banyak mobil yang terparkir. Hal itu lantaran ada pengajian Majelis Tafsir Al-Qur’an atau MTA yang lokasinya memang berdekadatan.

Bahkan, kantong parkir di Masjid Al-Wustho sudah dipenuhi mobil-mobil dari luar kota. Beberapa jemaah MTA juga ada yang memilih beristirahat di serambi Masjid Al-Wustho. Meski begitu, wisata di Mangkunegaran terpantau sepi.

Lalu Car Free Day Slamet Riyadi yang biasa ramai pengunjung, kini di minggu pertama bulan Ramadan terpantau sepi. Bisa dibilang pengunjung berkurang setengah jika dibanding hari biasa. 

Nampak di CFD, tidak ada acara atau pentas seni yang biasa ditampilkan di bahu jalan Slamet Riyadi. PKL kuliner tidak menggelar lapak. Biasanya pedagang makanan berkumpul di kawasan Sriwedari. Namun kali ini, tidak ada pedagang makanan di tempat tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, Salah satu penjual di CFD, Agus, mengatakan tetap berjualan meski bulan Ramadan lantaran tetap ingin menambah penghasilan. Dia berjualan brambang goreng di dekat Sriwedari.

“Memang kalau dibandingkan hari biasa, puasa gini pengunjung CFD lebih sepi,” ujar dia kepada Solopos.com, Minggu (26/3/2023).

Pedagang lain, Ari, menuturkan tetap berjualan lantaran dia menjual kaos kaki. Menurutnya banyak penjual kuliner yang memilih libur lantaran bulan Ramadan. “Ini saya geser ke sini [kawasan Sriwedari] karena kan penjual makanan banyak yang memilih libur,” lanjuta dia. 

Sementara itu pengunjung CFD, Sugi, menuturkan ingin mengisi waktu di sela-sela hari libur. Dia ingin menikmati suasana pagi agar lebih segar. Sugi mengaku memang biasa berjemur matahari pagi.

Dia mengomentari suasana CFD yang tidak seperti biasanya. Menurutnya, jika dibandingkan hari biasa, CFD kali ini tidak terlalu meriah. “CFD saat Ramadan rasanya memang rada kurang ya, karena tidak ada tontonan dan tidak ada kulineran, tapi namanya bulan puasa, maklum,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya