Soloraya
Rabu, 21 September 2022 - 16:32 WIB

Akhirnya Bertemu Gibran, DMFI Akui Tak Mudah Larang Daging Anjing di Solo

R Bony Eko Wicaksono  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perwakilan koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) berdiskusi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Balai Kota Solo, Rabu (21/9/2022). (Solopos/Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SOLO — Koalisi Dog Meat Free Indonesia atau DMFI akhirnya bisa bertemu langsung dan beraudiensi dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Rabu (21/9/2022). Pertemuan di Balai Kota Solo itu guna mencari solusi permasalahan perdagangan anjing yang sudah ada sejak lama.

Pertemuan perwakilan koalisi DMFI dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, merupakan perdana atau kali pertama. Sebelumnya, DMFI telah berulang kali melayangkan surat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Solo untuk bertemu langsung dengan wali kota.

Advertisement

Namun, mereka hanya ditemui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Pertemuan berlangsung selama lebih dari satu jam di ruang rapat wali kota. Selain DMFI, perwakilan komunitas pecinta kucing juga ikut beraudiensi dengan walikota.

“Ini pertemuan perdana dengan Mas Wali [Gibran Rakabuming Raka]. Intinya, kami mengapresiasi komitmen Mas Wali terkait larangan perdagangan anjing. Penekanannya pada solusi bagi para pedagang kuliner yang menjual beragam menu makanan olahan daging anjing. Kami puas sekali dan mendukung upaya wali kota dalam mengatasi perdagangan anjing,” kata Koordinator DMFI, Mustika Chendra Purnomo, sesuai pertemuan.

Mustika menyebut perdagangan daging anjing di Kota Solo sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya warung makan yang menawarkan kuliner olahan daging anjing di pinggir-pinggir jalan.

Advertisement

Baca Juga: Cari Solusi soal Perdagangan Daging Anjing di Solo, Gibran Temui Koalisi DMFI

Mencoreng Citra Kota Solo

Dia tak memungkiri tak gampang melarang mereka agar tidak berjualan daging anjing. “Praktik perdagangan anjing di Solo sudah lama. Tak gampang memang. Tak semudah membalikkan kedua tangan. Larangan perdagangan anjing harus dibarengi dengan solusi alternatif bagi pedagang,” ujarnya.

Mustika menyampaikan perdagangan daging anjing menyangkut citra Kota Solo sebagai kota budaya. Solo dikenal memiliki potensi budaya hingga level internasional. Citra Kota Solo bakal tercoreng dengan adanya perdagangan daging anjing yang kian merajalela.

Advertisement

Tim investigasi DMFI telah menelusuri jalur distribusi perdagangan anjing di Solo dan sekitarnya. Perdagangan anjing di Solo dan sekitarnya dipasok dari empat jalur di wilayah Jawa Barat.

Baca Juga: Gibran Akui Tingginya Konsumsi Daging Anjing Tak Selaras dengan Branding Solo

Keempat jalur itu, yakni Pangandaran, Garut, Tasikmalaya, dan Sukabumi. Jumlah pedagang kuliner olahan daging anjing yang tersebar di Solo ada 80-85 pedagang.

Kami berharap pemerintah segera menemukan solusi paling pas untuk mereka. Penerbitan aturan memang penting, sebagai landasan hukum. Namun solusi bagi pedagang lebih penting lantaran menyangkut kelangsungan hidup keluarganya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif