Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Solo (Solopos.com) – Jenazah terduga teroris, Sigit Qurdhowi yang tewas dalam penyergapan Densus 88 Antiteror akhirnya dimakamkan di TPU Pracimoloyo, Makamhaji, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (18/5) pukul 22.00 WIB. Sebelum dimakamkan, ratusan ta’ziah menyalatkan jenazah Sigit Qurdhowi di Mushola Suryani.
Sedikit berbeda dengan pemakaman terduga teroris lainnya, kali ini jenazah diturunkan sejumlah anggota Linmas yang sudah bersiaga di rumah duka sejak sore hari. Para jurnalis pun lebih leluasa mengambil gambar peti jenazah dari jarak dekat. Pada kesempatan itu, perwakilan keluarga membatasi jumlah pelayat untuk masuk ke dalam rumah dengan menutup pagar besi di halaman depan rumah. Sehingga, ratusan pelayat berjubel di depan rumah orangtua Sigit Qurdowi.
Selanjutnya, tokoh masyarakat setempat memberikan sambutan sekaligus ucapan terimakasih terhadap para pelayat dengan bahasa Jawa. Hal itu sesuai permintaan keluarga.
Pukul 21.17 WIB, jenazah Sigit Qurdowi dibawa ke Mushola Suryani. Lagi-lagi, saat jenazah diusung terdengar pekik takbir dari para pelayat. Selesai disalatkan, jenazah dimasukkan ke mobil ambulan ber-Nopol AD 1960 A untuk dimakamkan di TPU Pracimoloyo. Saat dimakamkan, terdengar suara pendukung Sigit yang mencaci maki Densus 88.
“Sesuai permintaan keluarga memang jenazah dimakamkan di TPU Pracimoloyo. Sebelum dimakamkan, keluarga mengucapkan terimakasih kepada para ta’ziah, memintakan ampun almarhum kalau punya salah semasa hidupnya. Semoga, Sigit juga diterima di sisi-Nya,” kata Ketua RW IV, KRMT Sukarno Putro Nagoro saat ditemui wartawan di sela-sela pemberangkatan jenazah berlangsung.
Sementara itu, diperoleh informasi sejumlah aparat kepolisian berjaga-jaga di beberapa lokasi yang dianggap strategis guna menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan. Penjagaan ekstra ketat mulai dilakukan sore hari. Hal itu menyusul beredarnya informasi bahwa jenazah mulai diberangkatkan dari RS Bhayangkara Semarang sekitar pukul 19.19 WIB. Dalam iring-iringan kendaraan yang mengantar jenazah Sigit terdapat empat mobil, yakni mobil Patwal, mobil keluarga, mobil ambulan dan mobil Dokpol. “Anggota tetap siaga. Sifatnya, hanya pengamanan,” kata seorang anggota polisi yang enggan disebut namanya.
pso