Sementara itu, masih ada 923 hektare sawah yang mulai tumbuh dan terancam terserang wereng. Terkait itu, petani setempat diminta segera dan serentak melakukan langkah antisipasi agar serangan wereng itu tidak sampai merusak panen.
Hal tersebut diungkapkan Camat Selogiri, Bambang Haryanto, didampingi Koordinator Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Kecamatan Selogiri, Marija, saat ditemui di sela-sela pemeriksaan massal dan uji Cholinesterase untuk mengetahui kandungan pestisida dalam darah petani di Balai Desa Pule, Jumat (18/6).
Bambang mengungkapkan, total lahan yang sudah terserang wereng di wilayahnya mencapai 440 hektare. Dari luas lahan tersebut, masuk kategori puso seluas 21 hektare, serangan berat (rusak 50-85 persen) seluas 20 hektare, serangan sedang (rusak 25-50 persen) seluas 49 hektare dan serangan ringan (rusak kurang dari 25 persen) seluas 350 hektare. Serangan berat paling banyak terjadi di Desa Jaten dan Pule.
“Jumlah ini (luas lahan yang puso) berkembang terus, jadi ada kemungkinan bertambah lagi seiring berjalannya waktu dan intensitas wereng. Tapi kami meminta petani jangan pernah menyerah, terutama yang lahannya masih terancam. Semangat kebersamaan harus terus dibangun,” kata Bambang.
shs