Solopos.com, SOLO — Dosen Akademi Pariwisata (Akpar) Mandala Bhakti Solo kembali dipercaya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (KemenparekrafI) untuk mendampingi Desa Wisata Lembah Dongde (WLD) Mojogedang, Karangnyar.
Pendampingan dilakukan pada 13-27 Februari 2022. Direktur Akademi Pariwisata Mandala Bhakti Solo, Septi Wulandari, menyampaikan pendampingan itu sedianya dilakukan pada 2021. Namun karena situasi pandemi Covid-19, kegiatan itu terpaksa diundur.
Pada Minggu (13/2/2022), beberapa dosen, perwakilan LPPM, serta mahasiswa hadir dalam kegiatan koordinasi dan survei dengan jajaran pemerintah desa, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) WLD, perwakilan pengelola Pasar Ciplukan dan pengelola homestay setempat.
Baca Juga: Menarik, Belanja Bisa Lanjut Wisata Tubbing dan Petik Buah di Pasar Ciplukan Karanganyar
Kegiatan pendampingan desa wisata itu dipusatkan di Pendapa Pasar Ciplukan, Karanganyar. Sebelum diskusi berlangsung, tim pendamping dari Akpar Mandala Bhakti Surakarta melakukan survei dan wawancara dengan para pedangang di Pasar Ciplukan serta membeli beberapa makanan dan minuman yang dijual di pasar tersebut.
“[Minuman dan makanan] itu untuk dievaluasi baik rasa maupun packaging,” katanya dalam rilis yang diterima Solopos.com, belum lama ini.
Baca Juga: Intip Keunikan Pasar Jadul Ciplukan Karanganyar, Pakai Ketip Buat Transaksi Jual Beli
Pada kesempatan itu juga dilakukan diakusi yang dihadiri pendamping Pasar Ciplukan Tri Wahyuningsih, Kepala Desa Gentungan Suwito, serta Septi Wulandari yang merupakan koordinator pendamping Desa Wisata.
“Topik utama dalam diskusi itu adalah tentang peningkatan SDM dalam pengelolaan Pasar Ciplukan dan homestay di WLD. Kedua program tersebut adalah program yang Akpar Mandala Bhakti Surakarta angkat dalam pendampingan desa wisata di WLD Karanganyar tahun 2022,” katanya.
Baca Juga: Gerabah Desa Wisata Karanganyar Bikin Sandiaga Uno Jatuh Cinta
Selama proses pendampingan, para dosen serta mahasiswa melakukan live in di homestay WLD. Hal ini dilakukan agar pendamping merasa dekat dengan warga WLD. Selama pendampingan juga diterapkan protokol kesehatan secara ketat guna menekan potensi persebaran Covid-19.
Ia berharap dengan pendampingan desa wisata itu, WLD akan semakin dikenal dan mewujudkan cita-cita WLD mendunia. Hal ini sesuai dengan tagline desa wisata tersebut yaitu WLD Mendunia.