SOLOPOS.COM - Sejumlah orang melakukan aksi damai merespons ujaran penghinaan dari pengamat politik Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi di Gladak, Solo, Rabu (9/8/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Belasan orang melakukan demo merespons ujaran penghinaan dari pengamat politik Rocky Gerung kepada Presiden Jokowi di Jl Jenderal Sudirman, Solo, Rabu (9/8/2023).

Pantauan Solopos.com, belasan peserta yang tergabung pada Warga Pelita Peduli Etika dan Adab melakukan aksi dengan membentangkan spanduk berjenis MMT sepanjang 15 meter di bundaran Gladak, Solo sekitar pukul 10.30 WIB.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

MMT itu bertuliskan Tonggone Jokowi ora trimo, Rocky Gerung ojo kumalungkung dari Solo untuk Indonesia.

Selanjutnya mereka berjalan menuju jembatan di Jl Urip Sumoharjo. Namun, spanduk berjenis MMT sepanjang 15 meter itu sempat dipasang di depan  Kantor Perwakilan Bank Indonesia Solo.

Warga Pelita Peduli Etika dan Adab berjalan di tepi jalan. Namun, aksi mereka menjadi perhatian sejumlah pengguna jalan. Mereka mengurangi laju kendaraan untuk menonton aksi.

Sekretaris Warga Pelita Peduli Etika dan Adab, Narimo, menjelaskan sejumlah tokoh memberikan kritikan kepada Presiden Jokowi. Namun, kritikan yang disampaikan ada yang cenderung mencaci maki Presiden Jokowi, seperti yang disampaikan Rocky Gerung.

Menurut dia, ujaran tersebut tidak pantas disampaikan kepada Presiden, siapapun Presidennya, antara lain Presiden Jokowi, Presiden Indonesia keenam Susilo Bambang Yudhoyono, Presiden Indonesia yang kelima Megawati Soekarnoputri, dan  Presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid.

“Jadi kami itu semata-mata menjaga marwah dan kehormatan presiden siapa pun dia. Mau Pak Jokowi, mau Bu Mega, mau Gus Dur, mau SBY. Ketika ada penghinaan, cacian, bagi kami ini tidak etis. Maka gerakan teman-teman ini yang peduli etika dan adab itu bergerak,” kata dia ditemui wartawan di sela-sela aksi.

Dia mengatakan aksi itu tidak ada kaitannya dengan partai politik maupun kelompok tertentu. Mereka melakukan aksi damai untuk menjaga kehormatan simbol negara. Lebih-lebih Presiden yang dikritik berasal dari Kota Solo.

“Maka kami mengambil tema tonggone Jokowi ora trimo, Rocky Gerung ojo kumalungkung dari Solo untuk Indonesia. Jangan terlalu sombong, terlalu angkuh. Kami berharap ini menjadi evaluasi bersama,” paparnya.

Narimo mengatakan komunitasnya tidak akan membuat aduan ke kepolisian atas statemen Rocky Gerung terhadap Presiden Jokowi. Komunitasnya cukup menyampaikan orasi dengan aksi damai.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjelaskan berteman dengan Rocky Gerung. Gibran baru sekali bertemu dengan Rocky Gerung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya