Solopos.com, KLATEN — Ratusan kepala desa (kades) di Klaten berangkat ke Jakarta. Mereka bakal bergabung dengan Kades se-Indonesia dalam aksi damai menuntut revisi UU No. 6 tahun 2014 tentang Desa.
Ratusan Kades itu berangkat pada Senin (16/1/2023) sore. Mereka menumpang 10 bus dan empat minibus.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Dari total 391 desa di Klaten, sebanyak 289 kades berangkat ke Jakarta bergabung dengan kades se-Nusantara dalam aksi damai yang digelar Selasa (17/1/2023).
“Kami menuju ke Senayan dalam aksi damai revisi UU Desa,” kata Kades Pandes, Kecamatan Wedi, Heru Purnomo, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.
Salah satu poin yang ingin disuarakan para Kades yakni tuntutan revisi sebagian pasal UU Desa. Para Kades menuntut ada revisi masa jabatan Kades dari enam tahun menjadi sembilan tahun. Heru menjelaskan pada Kades tak hanya menyuarakan soal revisi masa jabatan.
“Banyak hal yang akan kami sampaikan pada momentum ulang tahun UU Desa. Poin yang lebih penting yakni meneguhkan kedaulatan desa seutuhnya dalam menggapai kesejahteraan rakyat. Mohon doa restu dan dukungan dalam membangun negara melalui desa masing-masing,” kata Heru yang juga Sekretaris Perkumpulan Aparatur Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Papdesi) Klaten tersebut.
Kades Jogosetran, Kecamatan Kalikotes, Priyadi, menyampaikan salah satu tuntutan yang ingin disuarakan yakni revisi UU Desa pada poin masa jabatan Kades dari enam tahun menjadi sembilan tahun.
“Selain itu terkait dengan hak desa dalam mengatur pemerintahan tanpa intervensi dari pemerintah pusat,” kata Priyadi.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
