Soloraya
Selasa, 13 November 2012 - 03:08 WIB

AKSI SWEEPING DI SOLO: Kapolresta Sebut Kasus Sangkrah Bukan Sweeping

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Moh Jamin

Moh Jamin

SOLO–Pengamat hukum dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Moh Jamin, berpendapat aksi sweeping merupakan wujud ketidakpuasan kelompok tertentu terhadap sikap polisi yang terkesan lamban merespons laporan masyarakat terkait maraknya penyakit masyarakat (pekat).

Advertisement

”Ketika pihak yang dilapori tak segera bertindak, kelompok itu tak sabar dan kemudian sweeping,” kata Moh Jamin belum lama ini.

Camat Pasar Kliwon, Heru Sunardi, menegaskan kelompok yang melakukan sweeping sengaja melihat kelengahan petugas perlindungan masyarakat (linmas) dan aparat kepolisian.

Atas aksi sweeping yang beberapa kali terjadi di wilayah Pasar Kliwon, Heru menginginkan masyarakat untuk menghidupkan kembali pamswakarsa dihidupkan kembali.

Advertisement

Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, mengklaim kejadian di Sangkrah bukan merupakan aksi sweeping. Dari penyelidikan diketahui para pelaku adalah warga sekitar yang tidak suka melihat pesta miras.

Tiga warga yang menjadi korban, kata Asjima’in, jauh-jauh hari sebelumnya telah diperingatkan agar menghentikan aktivitas mereka yang meresahkan masyarakat. Lantaran mereka tak pernah mengindahkan peringatan itu, ada kelompok yang selanjutnya bertindak.

”Aksi itu terjadi karena ulah para korban sendiri yang kerap berpesta miras di lokasi kejadian,” ulas Asjima’in saat dihubungi wartawan, Senin.

Advertisement

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi sweeping yang dilakukan kelompok tertentu menyebabkan tiga orang terluka. Aksi itu dilakukan di sisi timur Sungai Jenes, Kelurahan Sangkrah, Pasar Kliwon, Minggu (11/11/2012) dini hari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif