SOLOPOS.COM - Anggota Detasemen Polisi Militer (Denpom) IV/4 Solo, Kopral Kepala (CPM) Partika Subagyo Lelono (kanan), memeriksa isi dompet pengayuh becak saat menggelar aksi Operasi Dompet Kempes di depan Markas Denpom IV/4 Solo, Senin (5/10/2015). Aksi membagikan makanan dan minuman gratis kepada pengayuh becak tersebut untuk memeriahkan peringatan HUT ke-70 TNI. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Aksi unik menyambut HUT ke-70 TNI, anggota Denpom IV/4 Surakarta menggelar operasi kantong kempes.

Solopos.com, SOLO–Anggota Detasemen Polisi Militer IV/4 Surakarta, Kopral Partika Subagyo yang kerap dipanggil Kopral Bagyo, menggelar nyeleneh. Kali ini, ia mengadakan Operasi Kantong Kempes di depan markas Denpom, Jl. Arifin Solo, Senin (5/10/2015).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Operasi yang digelar mulai pukul 09.30 WIB itu bekerja sama dengan beberapa anggota polisi. Saat itu, ia bersama beberapa anggota Denpom lainnya mencegat 20 pengemudi becak yang melintas di depan Balai Kota Solo.

Pengemudi becak itu diminta mengikuti pemeriksaan di depan markas Denpom.

Saat operasi, Kopral Bagyo, juga memasang papan pengumuman bertuliskan Operasi Kantong Kempes. Lalu, para pengemudi becak itu disuruh duduk di kursi kayu panjang yang bisa menampung empat orang. Di depan mereka juga ada meja panjang yang dipasang kertas HVS yang dilipat bertuliskan Sidang Kantong Kempes.

Layaknya sidang tilang, Kopral Bagyo, kemudian memeriksa satu per satu dompet para pengemudi becak. Mayoritas, hanya ada uang Rp2.000 hingga Rp5.000. Tiba-tiba, Kopral Bagyo memasukkan selembar uang Rp20.000 ke masing-masing dompet itu. Para pengemudi becak hanya tertegun melihat apa yang dilakukan Kopral Bagyo.

Setelah itu, Kopral Bagyo menyuruh mereka untuk mengambil makanan berupa nasi bungkus dan gorengan, serta teh hangat atau es teh yang disediakan di hik. Lalu, seusai makan dan minum, mereka boleh kembali bekerja untuk menjemput pelanggan.

Salah satu pengemudi becak, Triyono, 64, mengaku kaget ketika tiba-tiba dicegat beberapa anggota Denpom dan disuruh berkumpul di depan markas Denpom. Saat itu, ia melintas di depan Balai Kota untuk bertemu dengan rekannya sesama pengemudi becak.

“Saya takut tiba-tiba saya dicegat beberapa orang tentara. Padahal, saya tidak merasa berbuat salah. Tapi, ketakutan saya berubah menjadi rasa syukur karena saya malah diberi uang, makan, dan minum gratis,” katanya yang kerap mangkal di depan Kusuma Sahid Prince Hotel, saat ditemui Solopos.com seusai sarapan.

Hal serupa juga diungkapkan pengemudi becak lainnya, Martono, 62, yang kerap mangkal di depan Balai Kota. Ia juga takut saat tiba-tiba disuruh ke markas Denpom yang tak jauh dari Balai Kota. Namun, Martono merasa beruntung bisa mendapat rezeki berupa uang Rp20.000 serta sarapan nasi bungkus dan gorengan.

Sementara, Kopral Bagyo, mengungkapkan kegiatan sosial itu untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-70 Tentara Nasional Indonesia (TNI).

“Nama Operasi Kantong Kempes ini kami sesuaikan dengan momentumnya. Biasanya kami memeriksa TNI yang melanggar aturan, kali ini kami memeriksa pengemudi becak, khusus yang kantongnya kempes,” katanya saat ditemui wartawan sesuai acara.

Ia berharap berbagi kebahagiaan dengan sesama terutama warga sekitar markas Denpom Solo bisa memberikan contoh yang baik.

“Saya juga berharap dalam HUT ke-70 ini, TNI semakin jaya, lebih solid, dan kuat,” ujar dia yang dua bulan lagi pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya