SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Seorang aktivis yang menjadi tahanan Polres Sragen, Suharno, 50, warga Gabusan, Tanon, Sragen tewas di dalam penjara Mapolres Sragen, Senin (5/7), sekitar pukul 06.45 WIB.

Penyebab kematian mantan bayan itu belum bisa diketahui, lantaran masih menunggu hasil autpsi dari Solo. Suharno tinggal bersama tiga tahanan lainnya dalam satu ruang penjara Polres Sragen. Dia bersama Yoko, Joko Sukmo Lelono dan Sutarno alias Bugis. Ketiga tahanan itu masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polres untuk dimintai keterangan tentang kematian korban.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sementara mayat Suharno segera di bawa ke RSUD Sragen setelah aparat Polres Sragen mengetahui kematian Suharno. Mayat korban dibawa ke kamar mayat RSUD untuk pelaksanaan visum. Seorang keluarga aktivis, Fatimah yang sempat menjenguk ke Mapolres, Minggu (4/7), mengatakan, saat ditahanan sudah ada keluhan sakit dari korban, yakni sakit perut.

Berdasarkan hasil kesepakatan antara penyidik dan keluarga korban, akhirnya mayat korban dibawa ke Solo untuk pelaksanaan autopsi lebih lanjut. Kapolres Sragen, AKBP IB Putra Narendra melalui Kasatreskrim AKP Y Subandi saat dikonfirmasi Espos belum bisa memberikan jawaban penyebab kematiannya. Kaur Binops Satreskrim, Y Trisnanto yang mendampingi Kasatreskrim juga belum bisa memberikan penjelasan. “Kami belum bisa memberikan penjelasan, karena masih menunggu hasil autopsi,” imbuhnya.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya