Soloraya
Kamis, 8 Desember 2022 - 17:32 WIB

Aktivitas Belasan Eks Napiter di Karanganyar Dipantau Ketat

Indah Septiyaning Wardani  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tokoh agama dan masyarakat di Kabupaten Karanganyar mengikuti acara penguatan kerukunan antar umat beragama di aula Masjid Agung Madaniyah Karanganyar pada Kamis (8/12/2022).. (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Belasan sks narapidana teroris (napiter) di Kabupaten Karanganyar dipantau secara ketat aktivitasnya. Para eks napiter ini juga terus dilibatkan dalam berbagai kegiatan ke masyarakatan.

Kepala Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Karanganyar, Wiharso, menilai pembinaan eks napiter harus intens baik dari sisi pembangunan mental maupun fisik. Hal ini untuk mencegah insiden bom bunuh diri seperti di Bandung terjadi di lokasi lain. Pelaku bom bunuh diri di Bandung diketahui merupakan eks napiter.

Advertisement

“Kita tidak tahu latar belakang pelaku melakukan aksi bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Bandung. Tapi untuk mencegah itu terjadi di mana pun, perlu pembinaan berkesinambungan,” kata dia di sela Penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang diselenggarakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Karanganyar di aula Masjid Agung Madaniyah pada Kamis (8/12/2022).

Selain pembinaan, menurutnya perlu ada pendampingan bagi para eks napiter tersebut. Jangan sampai para eks napiter mengalami kesulitan hidup dan dijauhi masyarakat yang bisa mendorong mereka nekat melakukan kembali aksi-aksi terorisme.

Advertisement

Selain pembinaan, menurutnya perlu ada pendampingan bagi para eks napiter tersebut. Jangan sampai para eks napiter mengalami kesulitan hidup dan dijauhi masyarakat yang bisa mendorong mereka nekat melakukan kembali aksi-aksi terorisme.

Baca Juga: GP Ansor Kutuk Aksi Bom Bunuh Diri di Mapolsek Astanaanyar Bandung

Wiharso menegaskan segala bentuk kekerasan dengan alasan apa pun tidak dibenarkan. Apalagi mengatasnamakan agama. Menurutnya, apapun agamanya mengajarkan kasih sayang dan bertoleransi.

Advertisement

Dia sangat menyesalkan aksi terorisme sering disangkut-pautkan dengan keyakinan oleh penganut agama tertentu. Padahal, menurutnya, agama hanya menjadi tameng bagi para pelaku terorisme. Bahkan pelaku bisa memakai tameng agama apapun.

Kepala Bakesbangpol, Bambang Sutarmanto, mengatakan terdapat 19 eks napiter di Kabupaten Karanganyar. Mereka tersebar di sejumlah kecamatan. Selama ini kegiatan para eks napiter tersebut selalu dalam pemantauannya. Mereka juga difasilitasi kegiatan dan diajak di berbagai kegiatan pemerintah seperti upacara bendera HUT Kemerdekaan RI, peringatan HUT kabupaten, dan hari penting lainnya. Bagi eks napiter yang memiliki usaha dan ada masalah, dia mempersilakan berkonsultasi.

“Pemerintah akan memfasilitasi,” katanya.

Advertisement

Baca Juga: Pelaku Bawa 2 Bom Bunuh Diri ke Mapolsek Astanaanyar, Hanya 1 yang Meledak

Dalam forum tersebut, Kapolres Karanganyar AKBP Danang Kuswoyo diwakili Kasat Intelkam Iptu Ali Suryadi mengapresiasi terbentuknya FKUB. Wadah tersebut menguatkan aspek kerukunan antarumat beragama.

“Kita sifatnya membangun. Dengan intens terjun ke masyarakat. Sentuhan-sentuhan humanis,” katanya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif