Soloraya
Minggu, 22 Desember 2013 - 13:40 WIB

AKTIVITAS GUNUNG MERAPI : BPBD Bangun Jalur Evakuasi Baru Antisipasi Pola Baru Erupsi Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto kondisi kawah di Puncak Merapi usai letusan freatik 18 November 2013. (Dok BPPTKG)

Solopos.com, KLATEN — Berubahnya pola erupsi Gunung Merapi membuat warga Klaten di kaki gunung berapi itu waswas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten berencana membangun jalur evakuasi baru untuk mengantisipasinya.

Camat Kemalang Bambang Haryoko mengatakan di Desa Sidorejo mengakui adanya warga satu dusun yang waswas karena harus mendaki bukit untuk menuju jalur evakuasi. “Kalau ada ancaman erupsi merapi, warga Dusun Bonorejo di Desa Sidorejo harus berjalan memutar melalui bukit jika ingin ke jalur evakuasi. Jadi, mereka naik dulu ke bukit, baru turun ke bawah,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (22/12/2013).

Advertisement

Sebenarnya, lanjut dia, hal tersebut masih aman selama pola erupsi Gunung Merapi masih sama seperti dahulu sehingga bisa diprediksi. Namun, menurutnya, pola erupsi Merapi saat ini sudah berbeda sehingga tidak bisa diprediksi sehingga lebih membahayakan warga.

“Seperti beberapa waktu lalu saat terjadi erupsi kecil sehingga terjadi hujan abu. Kejadian itu begitu tiba-tiba saja terjadi. Jika warga Dusun Bonorejo tetap melalui bukit, maka lebih membahayakan. Jadi, perlu ada pembangunan jalur evakuasi baru untuk warga di dusun itu. Memang, saat ini ada jalan setapak yang menghubungkan dengan jalur evakuasi yang sudah ada, tetapi masih rawan,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Klaten, Wachju Adhy Pratomo, mengatakan BPBD akan membangun jalur evakuasi baru pada 2014. Biaya pembangunan berasal dari dana Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekitar Rp700 juta.

Advertisement

“Untuk tahun kegiatan 2013/2014, kami akan membangun jalur evakuasi baru yang menghubungkan Dusun Bonorejo di Desa Sidorejo dengan jalur evakuasi yang sudah ada di Desa Panggang. Saat ini, jalan itu merupakan jalan setapak dengan panjang sekitar 900 meter. Nantinya, jalan setapak itu dibangun dengan cor beton dan drainasenya dengan lebar jalan sekitar lima meter,” katanya kepada wartawan akhir pekan lalu.

Jalur baru itu, lanjut dia, untuk memudahkan warga dusun tersebut untuk mengungsi agar tidak harus naik ke bukit dan jalan memutar yang lebih risiko. Ia menambahkan jalan itu juga bisa dilalui mobil dan truk untuk mempercepat evakuasi warga jika ada erupsi Merapi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif