SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaki Gunung Merapi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI — Pendaki yang bermalam di Pasar Bubrah Gunung Merapi panik saat gunung tersebut mendadak ‘batuk’, Minggu (20/4/2014). Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com dari SAR Barameru Pos Pintu Pendakian Gunung Merapi Desa Lencoh, Selo, Boyolali,Jawa Tengah,saat itu ada sekitar 100 pendaki yang tengah bermalam di Pasar Bubrah.

Di antara seratusan pendaki lokal ini, ada sekitar 10 pendaki asal mancanegara yang naik didampingi guide profesional.Pasar Bubrah ini berada di bawah puncak Merapi. Sehingga, saat Merapi ‘batuk’ sekitar pukul 04.26 WIB hingga 04.40 WIB, seratusan pendakipun lari tunggang langgang. Bahkan dari ratusan pendaki itu ada seorang pendaki yang terluka cukup parah pada bagian kaki. Luka terjadi karena pendaki mendadak lari menyelamatkan diri tanpa mengenakan alas kaki.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Bahkan sepuluh pendaki asing itu selamat sampai di bawah,” kata Koordinator SAR Barameru, Samsuri, Minggu.

Samsuri juga menyebutkan, ketika letusan kecil itu terjadi pendaki pun meninggalkan barang-barang perlengkapan di Pasar Bubrah. “Pendaki langsung panik. Mereka buru-buru menyelamatkan diri.” Samsuri mengatakan, ketika Merapi ‘batuk Tim SAR langsung naik untuk membantu proses evakuasi.

Sementara itu, akibat letusan Gunung Merapi berskala kecil itu, wilayah Boyolali dipastikan aman dari hujan abu. Dari informasi yang dihimpun Solopos.com dari Jalin Lingkar Merapi, warga di sekitar lereng Gunung Merapi memang sempat mendengar suara gemuruh saat terjadi peningkatan aktivitas gunung tersebut.

“Seperti di Desa Klakah dan Tlogolele, Kecamatan Selo. Bahkan di Desa Samiran juga suara gemuruh tersebut masih bisa terdengar,” kata Relawan Jalin Lingkar Merapi, Mujianto.

Dia menyebutkan, setelah terdengar suara gemuruh dari puncak gunung, warga setempat memang sempat bereaksi. Bahkan masyarakat bersiap untuk melakukan tindakan kewaspadaan. Tetapi, rupanya abu vulkanik yang menyembur dari puncak gunung tidak mengarah ke wilayah Boyolali.

“Wilayah Boyolali aman. Abu vulkanik mengarah ke arah barat. Sehingga hingga Minggu siang ini aktivitas warga Selo terutama Tlogolele dan Klakah berjalan normal,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya