SOLOPOS.COM - Kondisi parkir di depan Masjid Sheikh Zayed, Kamis (2/3/2023). (Solopos.com/Nova Malinda)

Solopos.com, SOLO —Sejumlah orang mengenakan seragam biru bertuliskan petugas di lokasi parkir sibuk memberi aba-aba pengendara yang melintas di Jl. Mentawai, depan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Senin (1/5/2023).

Sejak matahari terbit hingga terbenam, para petugas ini tak pernah absen mengucap kata kiri kanan maju mundur untuk membantu para pengunjung memarkirkan kendaraan pribadi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Masjid Sheikh Zayed Solo memang tak pernah lengang dari pengunjung selama Lebaran. Para jukir terus bekerja ekstra untuk menjaga dan memastikan kendaraan pribadi pengunjung dalam kondisi baik dan tertata.

Petugas sif pagi berjaga dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB. Untuk sif malam, pukul 16.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB.

Salah satunya dilakukan Arif Wahyu, anak muda yang menjadi juru parkir sejak soft opening Masjid Sheikh Zayed Solo pada akhir 2022 lalu.

“Awalnya dulu [saat soft opening] cuma dapat Rp50.000 per hari, kadang-kadang tidak sampai kalau hari biasa,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com, di lokasi parkir Jl. Mentawai, Senin (1/5/2023).

Menjadi seorang jukir di Masjid Sheikh Zayed Solo ini, Arif awalnya masih babat alas. Belum terlalu banyak yang berminat jadi jukir karena memang pendapatannya tidak bisa ditebak.

Pendapatan mulai meningkat seiring di buka umum Masjid Sheikh Zayed Solo pada awal 2023. Saat ditanya, Arif menjawab penghasilannya sudah dua kali lipat dari sebelumnya.

Momen Lebaran membuat para jukir rata-rata mendapat uang sekitar Rp100.000 per hari. Jika dihitung, maka pendapatan jukir bisa mencapai Rp3 juta per bulan.

Angka ini sudah melebihi UMR Kota Solo. Arif sebagai seorang anak muda sudah merasa cukup akan penghasilannya itu. Terlebih dia belum menanggung keperluan keluarga.

“Rp100.000 per hari selama sudah dibuka umum, ini lumayan banyak. Sekitar segitu karena kapasitasnya juga segitu,” ucap dia.

Nominal tersebut sudah menjadi penghasilan bersihnya. Jika penghasilan kotor mungkin bisa lebih. Hal itu lantaran hasil jukir tidak serta merta masuk kantong jukir, harus dibagi ke kas sosial warga kampung dan Dinas Perhubungan Kota Solo.

Dengan gaji Rp3 juta per bulan ia mengaku bisa menyisakan sedikit uangnya untuk ditabung. Yakni kurang lebih sekitar Rp500.000.

“Alhamdulillah Lebaran ini juga bisa ngasih fitrah ke saudara-saudara,” ucap dia.

Arif mengaku paling boros pendapatannya tersebut dikeluarkan untuk membeli rokok. Sebagai perokok aktif, ia bisa membeli tiga bungkus rokok dalam satu hari. Sementara harga rokok bermerek yang dibelinya sekitar Rp32.0000 per bungkus.

Arif berharap kondisi seperti ini bisa terus bertahan sampai ke depan. Meski harus kerja ekstra, para jukir bisa cukup sejahtera.

Berbeda dengan seorang kepala keluarga dari dua anak ini, Widyas mengaku bertugas menjadi jukir di Masjid Raya Sheikh Zayed karena panggilan sosial.

“Kami warga berinisiatif dan antusias, supaya pengunjungnya aman dan nyaman,” ucap dia.

Widyas mengaku punya penghasilan selain dari petugas parkir. Ia mengaku bekerja sebagai karyawan di salah satu sekolah swasta di Kota Solo.

Menjadi seorang jukir dilakoninya demi membantu pengunjung agar tidak terjebak keruwetan lalu lintas saat di Jl. Mentawai.

“Rata-rata di sini yang sudah berkeluarga hanya dijadikan penghasilan sampingan, sebagai wujud kepedulian sosial di lingkungan setempat kami,” jelas dia.

Hasil menjadi jukir tersebut ia simpan sebagai dana darurat bila anaknya nanti membutuhkan biaya sekolah yang tinggi.

Widyas menolak untuk menyebutkan penghasilan yang ia dapatkan menjadi jukir. Karena, menurut dia, pekerjaan tersebut dilakoni tidak serta merta dijadikan sebagai pendapatan utama.

Selain bertugas jukir, ada pula petugas kebersihan yang menjaga Jl. Mentawai agar tetap bersih dan enak dipandang. Karena diakuinya masih cukup banyak sampah bercecer, akhirnya warga lokal berinisiasi menjadi petugas kebersihan di sana.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya