SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Dok/JIBI/SOLOPOS)

WONOGIRI–Sejumlah sekolah berlabel rintisan sekolah bertaraf internasional (RSBI) di Wonogiri tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, kendati turun keputusan untuk membubarkan RSBI.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengajaran tetap dilaksanakan dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris khusus untuk mata pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam (MIPA). Sedangkan iuran orangtua siswa yang lazim dibebankan di sekolah RSBI tetap berjalan.

Pihak sekolah dan Dinas Pendidikan (Disdik) Wonogiri mengaku masih menunggu surat keputusan resmi dari Kementerian Pendidikan terkait putusan tersebut. Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan SMP SMA, Suwanto, mewakili Kepala Disdik Wonogiri, Siswanto, mengungkapkan aktivitas di sekolah RSBI tetap harus berjalan.

“Kan bukan sekolahnya yang bubar, tapi label RSBI-nya. Jadi sekolah ya jalan terus. Soal bagaimana selanjutnya kami menunggu,” terang Suwanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (9/1/2013).

Iuran Rp250.000/bulan

Embel-embel RSBI, menurutnya, diberikan kepada dua SMP dan dua SMA di Wonogiri. Empat sekolah tersebut digelari RSBI setelah sebelumnya dianggap telah melewati standar sekolah standar nasional (SSN). Di Wonogiri, ada pula sejumlah sekolah yang bersiap menjadi sekolah RSBI. Sekolah tersebut saat ini mendapat label SSN.

“Ada 48 SMP dan tujuh SMA yang mendapat label SSN,” imbuhnya.

Dia menambahkan kendati ada penambahan titel RSBI dan SSN di sekolah tidak mempengarui peluang mendapat anggaran. Menurut Suwanto, sekolah tanpa label RSBI dan SSN pun tetap bisa mendapatkan anggaran. Tahun 2013, SMP dan SMA di Wonogiri mendapat kucuran dana alokasi khusus (DAK) senilai masing-masing Rp6 miliar dan Rp3 miliar.

Perbedaan paling mendasar RSBI adalah peluang pihak sekolah untuk menghimpun dana dari orangtua siswa. Sebagai gambaran, di SMAN 1 Wonogiri atas kesepakatan dengan Komite Sekolah sepakat menarik iuran Rp250.000/bulan untuk orangtua siswa kelas X dan Rp260.000/bulan untuk siswa kelas XI dan XII.

Kepala SMAN1 Wonogiri, Mulyadi, mengatakan sejauh ini belum ada perubahan dalam aktivitas sekolah. Pembelajaran berjalan seperti biasa, termasuk penggunaan Bahasa Inggris sebagai pengantar pembelajaran. Mulyadi juga memastikan tarikan iuran dari orangtua siswa tetap diberlakukan sebelum ada petunjuk dari dinas terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya