Soloraya
Senin, 18 Januari 2021 - 23:30 WIB

Aktivitas Warga Lereng Merapi Masih Biasa, Tapi Tetap Waspada

Bayu Jatmiko Adi  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga lereng Gunung Merapi (JIBI/Solopos/Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Hingga saat ini masyarakat lereng Merapi di Dusun Sumber, Desa Klakah, Kecamatan Selo, masih beraktivitas seperti biasa, Senin (18/1). Meski begitu, warga tetap berjaga setiap malam untuk memantau aktivitas gunung berapi tersebut.

Kadus Sumber, Slamet, mengatakan hingga saat ini warga di wilayahnya masih tenang. Aktivitas warga di lereng Merapi itu juga masih berjalan seperti biasanya.

Advertisement

"Untuk Merapi, terpantau dari sini juga masih biasa. Tapi biasanya kalau Merapi punya gawe, itu kondisinya tertutup kabut. Jadi warga tidak bisa melihatnya," kata dia.

Gunung Merapi Erupsi, Wilayah Selo Boyolali Masih Aman

Advertisement

Gunung Merapi Erupsi, Wilayah Selo Boyolali Masih Aman

Dia mengatakan dari tempat tinggalnya, juga belum terlihat adanya lava pijar yang keluar. Warga di lereng Merapi itu hanya sering mendengar suara gemuruh.

Sejak 4 Januari lalu, Gunung Merapi sudah mulai erupsi. Lava pijar dan awan panas pun sudah mulai keluar. Namun arah luncuran material vulkanik itu kini hanya terpantau menuju ke hulu Kali Krasak atau ke arah barat daya.

Advertisement

Update Gempa Sulbar: Korban Meninggal 81 Orang

Optimalkan Sukarelawan

Slamet juga mengatakan sesuai arahan dari Pemerintah Desa Klakah, saat ini Desa Klakah susah memiliki sister village yang ada di Desa Gantang, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

"Jadi ketika Merapi erupsi, sehingga diperlukan evakuasi warga, warga akan diarahkan ke sister village," lanjut dia.

Advertisement

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kecamatan Selo, Mujianto, mengatakan sebelumnya untuk warga kelompok rentan di KRB III sudah diarahkan untuk mengungsi di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) masing-masing desa. Namun sebagian sudah pulang ke rumah masing-masing, terutama di Desa Jrakah dan Klakah.

Untuk itu FPRB Selo kini mengoptimalkan sukarelawan lokal di dua desa itu untuk mendampingi warga. Setiap dua sukarelawan mendampingi 10 keluarga di lereng Merapi itu. "Kami akan melibatkan sukarelawan lokal dan tokoh masyarakat. Sudah kami coba," kata dia belum lama ini.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif