SOLOPOS.COM - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo seusai memimpin upacara peringatan Sumpah Pemuda di Taman Sunan Jogo Kali (TSJK) Pucangsawit, Solo, Jumat (28/10/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Ketua DPC PDIP Solo yang juga mantan Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo alias Rudy, membenarkan dulu dirinya dulu memang seorang preman seperti disebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, saat berpidato di acara HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

Rudy mengakui saat muda dirinya lekat dengan perkelahian, minum minuman keras atau mabuk-mabukan, dan judi. “Dulu saya judi, mabuk, berkelahi, itu yes,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com via ponsel, Selasa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Namun, Rudy menambahkan sejak 1993, ia bertobat atau tidak lagi menggeluti kehidupan kelam tersebut. Sejak itu laki-laki berkumis tebal tersebut mengaku tidak lagi mabuk-mabukan, berjudi, maupun berkelahi.

Rudy pun mengingatkan kepada siapa pun untuk tidak mengajak atau mencoba menjadi seperti dirinya dulu. “Saya sejak 1993 ke sini sudah tobat. Kalau diajak lagi masih berani. Jadi jangan diganggu, ngono wae,” ungkapnya.

Walau pernah menjadi preman di Solo, Rudy menyatakan tak pernah merugikan orang lain, seperti mencuri, merampok, atau merampas hak orang lain. Perkelahian yang dilakukan menurutnya juga merupakan bentuk perlawanan.

“Enggak, enggak pernah [merampok atau mencuri]. Kalau dulu namanya kenakalan-kenakalan kayak begitu kan gali itu, gabungan anak liar. Dianggap kayak gitu. Tapi saya tidak pernah merugikan orang lain,” terangnya.

Perlawanan Atas Penindasan

Sejumlah perkelahian yang pernah dilakukan Rudy, menurutnya, merupakan bentuk perlawanan atas penindasan yang terjadi. Sebab dia tidak bisa melihat sebuah penindasan yang merugikan masyarakat Solo.

“Setiap kali saya melihat hal yang benar tapi ditindas, saya berontak, pasti itu,” tandasnya. Rudy mengungkapkan zaman ketika dirinya masih sering berkelahi layaknya preman di Solo itu terjadi di era Orde Baru. Saat itu PDIP masih PDI segi lima.

“Belum PDIP, masih PDI segi lima. Saat itu Ibu [Mega] menjadi calon DPR RI kali pertama di Jateng 1, dapat satu kursi ya Ibu itu. Sampai PDI dicabik-cabik. Namanya orang tertindas itu kan rasa takutnya hilang,” tuturnya.

Sebelumnya, Megawati saat berpidato di acara peringatan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa, menyebut sosok Rudy muda adalah seorang preman. Pernyataan itu sontak membuat para kader banteng yang hadir di acara itu tertawa.

“La ini ni, ini si gerombolan. DPC Solo, Rudy, ana pora [ada tidak]? Endi wonge [di mana orangnya? Ada? Itu Pak Rudy itu sampai hari ini, itu urusannya itu maunya berantem melulu. Dulu tapi memang beneran preman lo. Saya bilang, jangan kamu merasa kecil hati. Orang itu cari penghidupan. Sini masuko [masuk lah],” ucap Megawati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya