SOLOPOS.COM - RS dr Oen Sawit (Google)
Solopos.com, KLATEN—Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Delanggu, Klaten, berencana mengakusisi Rumah Sakit (RS) dr. Oen Sawit, Kabupaten Boyolali. Akuisisi itu membuat PCM Delanggu bakal memiliki tiga amal usaha rumah sakit, yaitu RSU PKU Muhammadiyah Delanggu, RSU PKU Muhammadiyah Pedan, dan eks RS dr. Oen Sawit Boyolali.
“Jadi, nantinya akan ada tiga rumah sakit [di bawah naungan PCM Delanggu]. Selain RS di Sawit itu, sudah ada RSU PKU Muhammadiyah Delanggu dan RSU PKU Muhammadiyah Pedan. Semoga, dengan adanya RS yang akan diakuisisi itu semakin dapat memberikan pelayanan secara prima ke masyarakat [dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang berada di perbatasan Klaten-Boyolali dan sekitarnya],” ujar Sekretaris PCM Delanggu, Sunarto, kepada Solopos.com, Senin (14/2/2022).
Sunarto mengatakan tahapan akuisisi masih berjalan hingga sekarang. Hal itu termasuk merampungkan persoalan teknis, seperti memulihkan administrasi, perpajakan, tenaga kerja, dan lainnya.
Baca Juga: PC Muhammadiyah Delanggu Akuisisi RS dr. Oen Sawit Boyolali
“Paling cepat, RS di sana sudah bisa dibuka akhir tahun ini. Doakan saja. Terkait nama, kami belum membahas akan memberikan nama apa di RS sana? Soalnya, kami masih fokus ke hal-hal teknis tadi,” katanya.
Pembahasan mengakusisi RS dr. Oen Sawit di Kabupaten Boyolali itu sempat dibahas di rapat kerja pimpinan cabang (rakerpimcab) PCM Delanggu di Gedung Grand Haji Delanggu, Minggu (13/2/2022). Salah satu poin utama dalam pembahasan tersebut, yakni disepakatinya tahapan mengakuisisi RS dr. Oen Sawit.
Sebelumnya, RS dr. Oen Sawit yang berlokasi di Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, telah menutup usaha mereka sejak akhir 2018. Sebelum ditutup akhir 2018, RS dr. Oen Sawit diketahui telah melayani masyarakat di bidang kesehatan selama kurang lebih 20 tahun.
Baca Juga: Rumah Sakit dr. Oen Sawit Boyolali akan Tutup Desember 2018?
“Semula, kami termasuk salah satu vendor di sana. Lalu manajemen RS dr. Oen Sawit menutup usahanya karena sesuatu yang tak bisa disampaikan ke kami. Setelah kami analisa keunggulan dan kelemahannya, akhirnya PCM Delanggu memutuskan untuk mengakuisisi. Terkait nominal, kami belum bisa matur sekarang,” kata Sunarto.