SOLOPOS.COM - Wakil Ketua DPRD Sragen Pujono Elli Bayu Efendi menunjukan salinan akun WA yang mengatasnamakannya serta bukti percakapan dalam mesangger Facebook Bayu Asongan dalam ponselnya saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Kamis (9/3/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Wakil Ketua DPRD Sragen, Pujono Elli Bayu Efendi, jadi korban peretasan. Dia mendatangi Mapolres Sragen, Kamis (9/3/2023), untuk melapor akun Facebook-nya diretas orang tak dikenal.

Politikus Partai Golkar Sragen itu juga melaporkan ada akun WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya disertai fotonya di profile picture selain akun Facebook Bayu Asongan diretas untuk motif kejahatan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bayu melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Sragen didampingi petugas admin medsosnya. Ia membawa salinan akun WA orang yang mengatasnamakannya dengan sebutan Pak Bayu DPR dengan foto Bayu yang mengenakan pakaian warna kuning. Bayu juga menunjukkan salinan pesan messenger Facebook Bayu Asongan yang diretas untuk menawarkan bantuan tempat ibadah.

“Tahunya ya baru tadi. Saya langsung melapor ke polisi. Saya jarang menggunakan akun Facebook saya. Admin medsos saya juga jarang. Saya tahu setelah dikabari teman-teman dari Batam, Sumatra, Kalimantan, dan teman-teman dekat yang menanyakan kebenaran akun saya,” jelas Bayu saat ditemui wartawan di Mapolres.

Setelah banyak teman yang meminta konfirmasi, Ketua DPD II Partai Golkar Sragen itu baru sadar kalau akun Facebook-nya diretas orang untuk kejahatan dengan cara merayu orang untuk mendapatkan sesuatu.

“Saya tanya ke admin ternyata Facebook itu tidak bisa dibuka. Saya tidak pernah menggunakan. Admin juga jarang membuka. Sejak kapan akun mesangger Facebook itu diretas tidak tahu. Selama ini belum ada korban yang mengadu ke saya,” jelas Bayu.

Bayu merasa popularitasnya sebagai wakil rakyat dimanfaatkan dengan meretas akun media sosialnya untuk kepentingan yang salah atau kejahatan. Dia mencontohkan ada yang memberitahukan kalau akun itu digunakan untuk memberi bantuan tempat ibadah padahal informasi itu tidak benar.

“Mumpung belum ada korban dan jangan sampai muncul korban sehingga saya melaporkan ke Polres Sragen supaya menjadi perhatian. Ini setelah dari SPK diminta ke Satreskrim Polres Sragen,” jelasnya.

Bayu mengaku membuat akun Facebook Bayu Asongan pada 2019. Hanya satu akun tersebut yang dia miliki di Facebook. Dia mengaku tidak tenar dan tak aktif di Facebook. Dia menyatakan ketenarannya karena sering diberitakan di media mainstreams.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya