Soloraya
Senin, 4 Juli 2022 - 23:38 WIB

Alasan Napi Rutan Solo Coba Kabur: Telepon Keluarga Tak Diangkat

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Rutan Klas I Solo, Urip Dharma Yoga (kedua dari kanan), memberikan keterangan mengenai percobaan kabur napi di rutan tersebut, Senin (4/7/2022). (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Kepala Rutan Klas 1 Solo, Urip Dharma Yoga, mengungkapkan alasan narapidana atau napi bernama Rachmad Fauzi mencoba kabur pada Senin (4/7/2022) sore karena merasa kurang mendapat perhatian dari keluarganya.

Berdasarkan interogasi awal seusai percobaan kaburnya gagal, napi tersebut mengakui bermaksud melarikan diri dengan. “Alasannya karena baru kali ini melakukan tindak kejahatan, pertama kali menjalani hukuman di Rutan, jadi merasa berkecil hati, mungkin juga tidak mendapat perhatian dari keluarga,” jelas Urip dalam konferensi pers, Senin malam.

Advertisement

Urip menambahkan menurut pengakuan napi tersebut, sebelum berencana melarikan diri, pada Senin sekitar pukul 15.00 WIB, napi bernama Rachmad itu sempat menghubungi keluarganya melalui telepon.

Namun, keluarga tidak mengangkat teleponnya. “Yang bersangkutan merasa tidak diperhatikan akhirnya memiliki pemikiran singkat untuk mencoba lari,” ujar Urip mengenai alasan napi Rutan Solo itu mencoba kabur.

Advertisement

Namun, keluarga tidak mengangkat teleponnya. “Yang bersangkutan merasa tidak diperhatikan akhirnya memiliki pemikiran singkat untuk mencoba lari,” ujar Urip mengenai alasan napi Rutan Solo itu mencoba kabur.

Diberitakan sebelumnya, seorang napi kasus pencurian di Rutan Solo mencoba melarikan diri dengan cara memanjat atap masjid dan dapur. Peristiwa itu membuat geger seisi Rutan dengan lonceng yang terus berbunyi tanda situasi darurat.

Baca Juga: Bikin Geger! Napi Rutan Solo Coba Kabur Dengan Panjat Atap

Advertisement

Urip menceritakan peristiwa pencobaan napi kabur dari Rutan Solo itu terjadi pada Senin sore setelah pengecekan dan menjelang penguncian kamar pukul 16.30 WIB. Saat dicek sekitar pukul 17.00 WIB, napi bersangkutan tidak ada di kamarnya.

Sembunyi Di Toilet Masjid

Petugas langsung bereaksi cepat dengan langsung melaporkan ke aparat keamanan. Empat pos atas juga melakukan Siaga 1. Berdasarkan penyusuran oleh petugas pos atas, didapati napi bersangkutan berada di atap antara masjid dan dapur.

Baca Juga: Ratusan Pegawai Kemenkumham Jateng Jalani Tes Urine, Ini Gegaranya

Advertisement

“Jadi dia lari di atas genting kemudian ketahuan petugas yang langsung memukul lonceng terus menerus menandakan ada kejadian urgen. Setelah itu petugas keamanan yang dipimpin kepala keamanan langsung bergerak menuju lokasi,” ujar Urip.

Ia menambahkan petugas keamanan Rutan Solo langsung memerintahkan kepada napi yang mencoba kabur itu untuk turun. Petugas menggunakaa upaya persuasif agar napi tersebut menyerahkan diri.

“Petugas berhasil mencegah upaya pelarian dan saat itu juga yang bersangkutan langsung diturunkan dari atap dan digiring ke ruang petugas keamanan,” jelas Urip.

Advertisement

Baca Juga: Jembatan Jurug C Solo Tanggung Beban Lalin 2 Kali Lipat, Mampukah?

Sementara itu, Kepala Pengamanan Rutan Klas I Solo, Bachtiar Oktaffiandi, menjelaskan napi yang berusaha kabur itu sembunyi terlebih dahulu di toilet masjid. Setelah situasi sepi baru ia keluar dari toilet menuju ke depan masjid memanjat pagar teralis.

Napi itu kemudian lompat ke area perkantoran atas. Dari situ si napi menuju ke atas genting dapur. “Mencoba melompat keluar dari atap namun ketahuan petugas,” ujar Bachtiar.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif