SOLOPOS.COM - Ilustrasi kepala desa. (Dok Solopos)
Solopos.com, WONOGIRI — Sejumlah kepala desa (kades) di Wonogiri bakal maju sebagai calon legislatif atau caleg dalam Pemilu 2024 meski belum habis masa jabatan. Pencalonan itu disebut atas dasar dorongan masyarakat dan niat mengabdi kepada masyarakat yang lebih luas di Wonogiri.
Salah satu kades yang memutuskan menjadi caleg dalam Pemilu 2024, yaitu Kades Sirnoboyo, Giriwoyo, Romandhani Andang Nugroho. Pria 32 tahun itu akan maju menjadi caleg dari Partai PDIP di daerah pemilihan (dapil) lima Wonogiri.
Andang sudah paham betul konsekuensi atas keputusan itu. Salah satunya harus mengundurkan diri sebagai kades. Pengunduran diri itu tidak dapat ditarik kembali.
“Ini sudah dalam proses pengunduran diri sebagai kades. Tinggal menunggu persetujuan dari bupati. Soalnya kan ini sudah tahap pengajuan pendaftaran bacaleg [bakal calon legislatif],” kata Andang kepada Solopos.com, Senin (8/5/2023).
“Ini sudah dalam proses pengunduran diri sebagai kades. Tinggal menunggu persetujuan dari bupati. Soalnya kan ini sudah tahap pengajuan pendaftaran bacaleg [bakal calon legislatif],” kata Andang kepada Solopos.com, Senin (8/5/2023).
Andang mengaku sudah memikirkan masak-masak hal tersebut, termasuk risiko tidak ada jaminan dia bakal pasti terpilih menjadi anggota legislatif Wonogiri kelak. Dia baru menjabat sebagai kades satu periode dan baru bertugas selama lebih kurang tiga setengah tahun sejak dilantik pada akhir Desember 2019 lalu.
Menurut Andang pencalonan itu bukan atas dasar untuk memenuhi ego pribadi, melainkan dorongan dari berbagai pihak termasuk tokoh-tokoh masyarakat di Sirnoboyo dan sekitarnya. Pada sisi lain, dia menilai jika menjadi anggota legislatif akan lebih luas pengaruh dan jangkauan pengabdian kepada masyarakat dari pada kepala desa.
Faktor ketiadaan tokoh dari Giriwoyo yang menjadi anggota DPRD Wonogiri disebut menjadi salah satu penyebabnya.
“Ini bukan soal sayang atau tidak sayang [melepaskan jabatan kades]. Lebih daripada itu, ini soal pengabdian kepada masyarakat. Kalau menjadi anggota legislatif kan pasti jangkauan pengabdian kepada masyarakat lebih luas,” ujar dia.
Kades Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Dwi Prasetyo, juga menyatakan bakal maju menjadi caleg di dapil satu Wonogiri dalam Pemilu 2024. Dwi akan menjadi caleg dari Partai PAN.
Alasan Dwi memutuskan untuk mencalonkan diri menjadi caleg juga karena dia mengaku merasa perlu mengabdikan diri kepada masyarakat yang lebih luas. Sebab, dia sudah menjadi kades selama tiga periode berturut-turut di Bulusulur.
“Kalau programnya jelas, pengentasan kemiskinan, pembangunan manusia, dan lainnya. Itu kami lakukan di desa, kalau menjadi DPRD kan pasti jangkauannya lebih luas, artinya hal-hal itu yang bisa bisa berdampak luas kalau bisa menjadi anggota legislatif,” ucap dia.
Adapun pencalonannya dari Partai PAN karena dia menilai partai berlambang matahari itu memiliki ideologi yang jelas dan sesuai dengan apa yang dia yakini.
Selain itu, dia ingin lembaga legislatif Wonogiri tidak dikuasai satu parpol tertentu. Melainkan harus ada bisa seimbang menampung pemikiran dari parpol-parpol lain. Dengan demikian, fungsi lembaga DPRD sebagai pengawasan pemerintah bisa optimal.
“Ya kalau lihat sekarang kan bisa dikatakan kurang optimal,” kata Dwi.
Sebagai informasi kursi DPRD Wonogiri saat ini duduki enam parpol yang meliputi PDIP 28 kursi, Golkar 8 kursi, PKS 4 kursi, Gerinda 4 kursi, PKB dan PAN masing-masing 3 kursi.
Andang dan Dwi tidak setuju jika partai mencalonkan mereka hanya atas dasar telah memiliki massa di desa. Menurut mereka, pasti memiliki pertimbangan yang lebih luas daripada itu, misalnya karena menilai hasil kerja mereka selama menjabat sebagai kades itu baik sehingga dianggap mampu untuk menjadi anggota DPRD.