Soloraya
Minggu, 22 Maret 2020 - 14:02 WIB

Alasan Warga Karanganyar Nekat Mantenan Saat Waspada Corona

Sri Sumi Handayani  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi thermal gun (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR - Kepala Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar, Dwi Purwoto, menuturkan alasan warganya tidak menunda acara mantenan di tengan waspada wabah corona. Seperti diketahui, saat ini Pemerintah gencang mengkampanyekan social distancing.

Warga Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar S, nekat menyelenggarakan perayaan pernikahan putranya, W, pada Sabtu (21/3/2020) pukul 10.00 WIB.

Advertisement

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Solo Tambah, Ini Daftarnya

Mereka tetap menyelenggarakan perayaan pernikahan di tengah situasi wabah corona merebak di sejumlah wilayah di Indonesia. S beralasan sudah jauh hari merencanakan hajatan sebelum wabah corona merebak.

Advertisement

Mereka tetap menyelenggarakan perayaan pernikahan di tengah situasi wabah corona merebak di sejumlah wilayah di Indonesia. S beralasan sudah jauh hari merencanakan hajatan sebelum wabah corona merebak.

Dwi mengaku pemerintah desa melalui setiap bayan atau kepala dusun sudah menyosialisasikan perihal wabah dan bahaya corona. Mereka juga mengimbau warga Karanganyar melaksanakan protokol pencegahan penyebaran virus corona Covid-19 di setiap acara termasuk mantenan.

Pemerintah desa tidak dapat mencegah warganya melaksanakan acara yang sudah direncanakan jauh hari.

Advertisement

"Kadus sosialisasi kepada masyarakat soal corona dan tidak boleh mengumpulkan massa. Tetapi kan hajatan ini sudah lama direncanakan jadi tidak bisa ditunda. Biaya sudah dikeluarkan. Makanya disiasati dengan melaksanakan protokol pencegahan penyebaran Covid-19. Ya warga kaget, risih, tetapi setelah dijelaskan mau mengerti. Demi kemanan," tutur dia.

Hajatan Mantenan Karanganyar

Hajatan diselenggarakan di rumah mempelai pria. Tuan rumah mengundang 700-an orang. Hari itu W dan mempelai wanita, SNH, menjadi raja dan ratu sehari.

Melonjak Signifikan, ODP Covid-19 di Kaltim Jadi 561

Advertisement

Tuan rumah dan pemerintah desa setempat memutar otak mencegah hal-hal tidak diinginkan. Tuan rumah sepakat melaksanakan sejumlah protokol pencegahan penyebaran virus penyebab corona, Covid-19.

"Banyak tempat cuci tangan. Ada petugas khusus membawa hand sanitizer dan menyemprotkan kepada setiap tamu yang datang. Cuci tangan dulu baru disemprot hand sanitizer. Disiapkan tulisan 'mohon maaf kami tidak berjabat tangan, bukan berarti kami tidak menghormati'. Dipasang di depan pintu masuk," tutur Dwi saat berbincang dengan Solopos.com melalui sambungan telepon selular, Sabtu.

Selain W, Dwi mengungkapkan bahwa masih ada sejumlah hajatan yang akan digelar hingga April. Minggu (22/3), salah satu warganya akan menyelenggarakan hajatan dan mengundang 1.000 orang ke Balaidesa Karang.

Advertisement

Kemenkes: Anak Muda Bisa Kena Corona Tanpa Gejala, Jangan Kemaki!

"Itu sudah ditata rapi sedemikian rupa. Intinya tetap harus ada tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan tidak boleh berjabat tangan. Kami juga sudah melarang balaidesa digunakan untuk kegiatan mengumpulkan massa mulai Senin [24/3]. Kalau mau menyelenggarakan acara besar, di luar yang sudah terjadwal, silakan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten," ungkapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif