Soloraya
Minggu, 23 Agustus 2020 - 23:00 WIB

Alasan Warga Wonogiri Tak Disiplin Protokol Kesehatan Covid-19, Anggap Situasi Sudah Normal

Rudi Hartono  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Petugas melakukan sosialisasi secara keliling di di kawasan Jembatan Nusantara yang terletak di Jalan Lingkar Kota, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri, beberapa waktu lalu. (Solopos/M. Aris Munandar)

Solopos.com, WONOGIRI — Sebagian warga Wonogiri menjalankan protokol kesehatan hanya dalam kondisi tertentu. Hal itu karena mereka menganggap kondisi sekarang ini sudah seperti normal, meski sejatinya masih ada wabah Covid-19. Alhasil, mereka

Warga Pare, Selogiri, Wonogiri, Iwan, 36, mengaku khawatir terinfeksi Covid-19 saat ada banyak kasus terkonfirmasi positif di Wonogiri. Dia mencontohkan saat ada lonjakan kasus terkonfirmasi positif dari klaster Sempon, Jatisrono.

Advertisement

Saat khawatir dia cukup rajin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer, dan lainnya. Namun, setelah kasus terkonfirmasi positif turun drastis kekhawatirannya ikut turun.

“Seperti sekarang ini [saat kasus terkonfirmasi positif sedikit] saya tetap khawatir, terutama saat berada di luar kampung. Tapi tak sekhawatir ketika ada banyak kasus positif,” ucap Iwan saat ditemui Solopos.com, Minggu (23/8/2020).

Advertisement

“Seperti sekarang ini [saat kasus terkonfirmasi positif sedikit] saya tetap khawatir, terutama saat berada di luar kampung. Tapi tak sekhawatir ketika ada banyak kasus positif,” ucap Iwan saat ditemui Solopos.com, Minggu (23/8/2020).

Tangis Ayah Korban Pembunuhan di Baki Sukoharjo Pecah di Kantor Polisi

Saat tak terlalu khawatir dia menjalankan protokol kesehatan seadanya. Seperti memakai masker hanya saat-saat tertentu, tak terlalu memperhatikan jarak saat berkomunikasi dengan orang, dan jarang mencuci tangan. Bahkan, saat berada di rumah dan di lingkungan sekitar, kekhawatirannya seperti lenyap.

Advertisement

“Kalau di rumah atau saat berada di kampung sendiri rasanya sudah normal, seperti tak ada corona. Ya kumpul sama teman-teman enggak pakai masker, ngobrol lama tanpa jaga jarak, seperti biasanya lah,” imbuh Iwan.

Kebanyakan Orang

Dia meyakini hal yang dirasakannya itu dirasakan kebanyakan orang. Iwan mengaku jarang melihat orang yang konsisten disiplin menjalankan protokol pencegahan penularan Covid-19. Dia mendapati banyak orang memakai masker hanya saat berhadapan dengan orang tak dikenal. Namun, ketika berhadapan dengan orang yang dikenal mereka tak memakai masker.

“Ada juga yang aneh. Ada orang yang aktif mengingatkan agar orang lain tak berkumpul di tempat tertentu atau tak menerima tamu dari luar daerah, Jakarta misalnya. Tapi setelah mengingatkan dia malah berkumpul dengan teman-temannya juga tanpa jaga jarak dan tanpa masker. Dia sendiri juga menerima tamu dari luar daerah,” ujar Iwan.

Advertisement

Menurut dia sekarang ini kebanyakan orang, termasuk di Wonogiri, menjalankan protokol kesehatan hanya saat tertentu agar mendapat kesan mematuhi protokol. Iwan tak melihat mereka menjalankan protokol kesehatan atas kesadaran untuk mengantisipasi segala kemungkinan terburuk.

Fakta Unik Ozie Si Pemeran Bu Tejo yang Julid di Film Tilik

Dia mengibaratkan seperti orang memakai helm. Dia menyebut tak sedikit orang memakai helm agar tak ditilang polisi, bukan karena menjaga keselamatan saat berkendara. “Kebanyak orang itu salah satunya saya,” ulas dia.

Advertisement

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menilai tak semua orang paham soal new normal. Dia khawatir warga mengartikannya justru sudah benar-benar normal. Oleh karena itu hingga kini dia belum membuat kebijakan membuka alun-alun dan tempat wisata. Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wonogiri itu tak ingin ada klaster baru lagi di daerahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif