Soloraya
Minggu, 4 Februari 2024 - 13:55 WIB

Alat Peraga Kampanye Jadi Pelanggaran Terbanyak pada Pemilu 2024 di Kota Solo

Wahyu Prakoso  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Bawaslu Solo Budi Wahyono bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Solo melepas merpati dalam apel siaga kesiapan mengawasi gelaran Pemilu 2024 di jalur Car Free Day, Minggu (4/2/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Solo mencatat alat peraga kampanye (APK) yang dipasang tidak tertib menjadi pelanggaran Pemilu 2024 terbanyak di Kota Solo.

Ketua Bawaslu Solo Budi Wahyono menjelaskan APK berupa baliho dan spanduk itu dipasang secara sembarangan, misalkan di jembatan, dekat kantor pemerintahan, dan tiang listrik. Bawaslu Solo sudah melakukan tindak lanjut.

Advertisement

Adapun Bawaslu Solo menggelar apel siaga kesiapan mengawasi gelaran Pemilu 2024 di jalur Car Free Day, Minggu (4/2/2024). Budi mengatakan Bawaslu Solo, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan, dan Pengawas Pemilu di Tempat Pemungutan Suara (TPS) siap bekerja secara profesional dan paham regulasi.

“Kami memastikan tidak ada kecurangan dalam proses pemungutan maupun pergerakan surat suara dari TPS ke kecamatan,” jelas dia.

Menurut dia, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan sekitar 50 orang di Kota Solo, Panitia Pengawas Pemilu Kelurahan sebanyak 54 orang, dan Pengawas Pemilu TPS sebanyak 1.773 orang. Bawaslu Solo fokus pada masa tenang 11-13 Februari 2024.

Advertisement

“Kami pastikan semua atribut kampanye sudah harus dilepas, dicopot, tidak ada lagi kegiatan kampanye dalam bentuk apapun, tidak ada kegiatan yang bisa mencederai proses demokrasi, seperti politik uang, intimidasi, dan sebagainya. Politik uang belum ada laporan sejauh ini,” ungkap dia.

Dia mengatakan pengawasan pemilu bukan hanya menjadi tanggung jawab Bawaslu, namun menjadi tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Masyarakat dan Bawaslu perlu berkolaborasi mengawasi pelaksanaan Pemilu agar dapat mewujudkan pemilu yang adil dan berintegritas.

Sementara itu, kegiatan Apel Siaga diakhiri dengan ikrar Pemilu damai dan pelepasan burung merpati sebanyak 14 ekor. Pelepasan burung merpati melambangkan adanya bebas dan lepas dari beban konflik sekaligus adanya harapan, aspirasi, pesan perdamaian, serta keharmonisan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif