SOLOPOS.COM - Pengemudi ojek melakukan pencairan BLT BBM dari APBD Klaten di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (7/12/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Sebanyak 1.872 pengemudi ojek menerima bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) yang bersumber dari APBD Klaten. Masing-masing pengemudi ojek memperoleh bantuan senilai Rp150.000 per bulan untuk tiga bulan.

Penyaluran bantuan secara simbolis dilakukan di Pendapa Pemkab Klaten, Rabu (7/12/2022) siang. Bantuan disalurkan melalui Bank Jateng secara nontunai. Para penerima yakni pelaku ojek online serta ojek pangkalan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dissos P3APPKB Klaten, M. Nasir, mengatakan bantuan disalurkan satu kali. Artinya, masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp450.000.

“Bantuan ini untuk mengurangi beban para pelaku ojek dalam pemenuhan biaya hidup sehari-hari karena kurangnya penghasilan akibat kenaikan BBM,” kata Nasir saat penyerahan bantuan secara simbolis di Pendapa Pemkab Klaten.

Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan bantuan yang disalurkan dimaksudkan mengurangi dampak kenaikan BBM serta dampak inflasi.

Baca Juga: Terkuak! 1.209 BLT BBM di Klaten Ternyata Tak Tersalurkan lo

“Bantuan disalurkan melalui rekening masing-masing dan bisa diambil melalui ATM atau pelayanan dari Bank Jateng,” kata Mulyani.

Bantuan berasal dari APBD Klaten dengan nilai 2 persen dari dana alokasi umum (DAU). Selain pengemudi ojek, bantuan diberikan kepada dua kelompok rentan lainnya, yakni pekerja sebanyak 1.474 orang dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebanyak 2.090 orang.

“Kalau ditotal hampir Rp6 miliar,” kata dia.

Mulyani mengimbau bantuan yang diterima bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan pokok. Mulyani mengingatkan agar bantuan yang diterima tidak dimanfaatkan membeli rokok.

Baca Juga: Polwan Polres Klaten Bagikan Paket Sembako di Ngawen

“Jangan digunakan membeli rokok meski Bu Sri Mulyani, Menteri Keuangan, pernah menyampaikan salah satu pengeluaran paling besar warga Indonesia yakni untuk rokok. Saya berharap digunakan membeli kebutuhan pokok dan bisa meringankan beban seluruh masyarakat,” jelas dia.

Salah satu pengemudi ojek, Udin, 30, mengatakan sejak ada kenaikan BBM, pendapatan menurun. Di sisi lain, pengeluarannya bertambah untuk membeli BBM.

“Kalau malam itu sehari bisa tiga sampai empat kali narik, sekarang kadang narik dua kali saja tidak sampai,” kata warga Kecamatan Klaten Tengah tersebut.

Udin bersyukur ada bantuan dari Pemkab tersebut. Selama ini, belum menerima bantuan serupa yang diberikan kepada pengemudi ojek.

Baca Juga: Peduli Gempa Cianjur, Dompet Sejuta Harapan Klaten Kirim Sukarelawan & Logistik

“Dapat bantuan Rp450.000 untuk tiga bulan. Sangat bagus, membantu ekonomi. Rencana mau digunakan membeli BBM dan ganti ban sepeda motor,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya