SOLOPOS.COM - Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi menyerahkan santunan secara simbolis bagi korban bencana alam pada Rabu (3/4/2024). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak 119 korban bencana alam yang rumahnya rusak ringan hingga berat di Kabupaten Karanganyar akhirnya bisa bernapas lega. Pemkab Karanganyar menyalurkan santunan bagi korban bencana alam tersebut pada Rabu (3/4/2024).

Besaran bantuan kategori rusak berat Rp7 juta-Rp10 juta, rusak sedang Rp4 juta-Rp6 juta, dan rusak ringan Rp750.000-Rp1,5 juta. Secara simbolis santunan diserahkan oleh Penjabat (Pj) Bupati Karanganyar, Timotius Suryadi.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar, Hendro Prayitno, mengatakan santunan ini untuk kejadian bencana alam periode Januari-Februari 2024. Pencairan bantuan yang bertepatan menjelang Hari Raya Idul Fitri diharapkan bisa membantu korban bencana alam.

“Total untuk santunan ini yang kita cairkan ada Rp421.250.000. Untuk kategori ringan ada 81 KK, rusak sedang sebanyak 15 KK dan rusak berat sebanyak 23 KK,” jelasnya.

Pihaknya menyadari para korban bencana alam tersebut menghabiskan uang yang banyak untuk memperbaiki rumahnya. Dengan santunan ini setidaknya dapat membantu meringankan beban para korban. Dia mengatakan bantuan sosial korban bencana alam sudah berjalan sejak era pemerintahan Bupati Juliyatmono. Pemberian bantuan diatur dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 52 tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bansos korban bencana.

Mereka yang mendapat merupakan pemilik rumah bersertifikat hak milik yang mengalami kerugian materi akibat asetnya rusak terkena bencana meliputi angin puting beliung, kebakaran, rumah roboh dan tanah longsor. Aturan ini belum mengatur tentang pemberian bantuan sosial ke pemilik kendaraan bermotor yang rusak tertimpa baliho, pohon maupun bencana alam saat di jalan raya.

Sementara Pj Bupati Karanganyar Timotius Suryadi berharap para warga dapat menggunakan dana bantuan ini dengan baik. Pihaknya juga berpesan pada warga di kawasan zona merah bencana untuk selalu waspada menyusul cuaca yang tak menentu.

“Semoga bermanfaat dan selalu waspada di cuaca yang tak menentu ini,” katanya.

Ditambahkannya dana bansos ini bersumber dari dana bantuan tak terduga (BBT). Sementara besaran biaya tergantung tingkat kategori kerusakan.

Korban bencana asal Desa Gaun, Kecamatan Tasikmadu, Dwi Rohani, mengatakan uang bantuan yang diterimanya akan ia gunakan untuk mengangsur utang. Saat angin terjang terjadi beberapa waktu lalu, atap rumahnya rusak tertimpa pohon yang ambruk.

“Dulu perbaiki atap rumah karena angin puting beliung habis Rp6 juta. Itu saya utang. Alhamdulillah dapat Rp2 juta buat ngangsur,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya