SOLOPOS.COM - Perwakilan TNI, Polri, dan Desa Duyungan menyerahkan bantuan sembako kepada para dhuafa di Pendapa Wiryo Soemarto Duyungan, Sidoharjo, Sragen, Sabtu (8/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 160 duafa dan anak yatim di 3 Kecamatan di Kabupaten Sragen, yakni Sidoharjo, Kedawung, dan Karangmalang, mendapat bantuan paket sembako, Sabtu (8/4/2023). Bantuan ini diberikan oleh Yayasan Pendopo Keprabon Wiryo Soemarto, Duyungan, Sidoharjo, Sragen.

Ini merupakan tahun keempat yayasan tersebut memberikan bantuan sosial ini kepada warga kurang mampu menjelang Lebaran. Pengadaan paket sembako itu berasal donasi para dermawan dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sragen.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Panitia Pembagian Sembako Yayasan Pendopo Keprabon Wiryo Soemaeto Sragen, Ariyanto, mengatakan pengumpulam donasi dilakukan hanya dua pekan di awal Ramadan. Dana yang terkumpul Rp13,35 juta. Awalnya hanya ditargetkan 100 sembako untuk duafa dan 30 anak yatim. Ternyata dalam realisasinya melebihi target. Jumlah penerima pun bertambah menjadi 120 duafa dan 40 anak yatim.

“Tahun ini ada peningkatan jumlah sembako karena adanya peningkatan jumlah donatur. Semoga di tahun-tahun depan dapat meningkat lagi. Para penerima sembako ini tidak hanya warga Duyungan tetapi dari sejumlah desa di kecamatan lainnya,” ujarnya. Satu paket sembako berisi beras, gula dan lainnya.

Ketua Yayasan Pendopo Keprabon Wiryo Soemarto Duyungan, Letkol (Chk) Mustofa Yanu Wiryatmo, mengatakan para penerima bantuan berasal dari Taraman, Jasem, Gerdu, Sengon, Sambirejo, Ngloru, Kaponan, Banaran Karangmalang, Kedungwaduk, Jetak, dan dan Karangpelem.

“Yayasan ini ada sejarahnya. Yayasan ini masih ada kaitannya dengan sejarah berdirinya Desa Duyungan karena ada hubungan tiga serangkai, yakni Wiryo Soemaryo, Toto Surono, dan Wiro Supadmo. Mereka dulu rapatnya di Pendopo Wiryo Soemarto ini. Bahkan mejanya masih ada. Yayasan ini anggotanya dari teman SD, SMP, SMA, hingga kuliah dan teman kampung serta keluarga,” ujar Yanu yang kini bertugas di Pengadilan Tinggi Militer Surabaya.

Yayasan ini bergerak di bidang sosial, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat. Tidak ada unsur politik dalam setiap kegiatan yayasan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya