SOLOPOS.COM - Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, bersama Wabup Suroto dan Pimpinan Perum Bulog Cabang Sragen, Andy Nugroho, mengecek kondisi beras medium di Gudang Bulog Masaran, Sragen, Kamis (6/4/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pada Kamis (6/4/2023), melepas keberangkatan tiga truk pengangkut 10,87 ton beras dari Gudang Bulog Krikilan, Masaran, menuju tiga desa. Tiga desa itu yakni Krikilan, Dawungan, dan Masaran.

Cadangan beras pemerintah itu akan dibagikan kepada 1.087 warga miskin di tiga desa di Kecamatan Masaran tersebut. Masing-masing keluarga penerima manfaat (KPM) mendapat bantuan 10 kg beras. Ini merupakan bantuan pangan kali pertama yang disalurkan di wilayah Soloraya.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Perinciannya di Krikilan ada 206 KPM, Dawungan 479 KPM, dan Masaran 402 KPM. “Ratusan KPM itu diundang ke balai desa. Mereka sudah diberi kupon untuk pengambilan bantuan pangan itu. Bantuan pangan itu 10 kg per KPM. Bantuan akan diberikan selama tiga bulan,“ ujar Kepala Desa Krikilan, Jumbadi, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis siang.

Pimpinan Perum Bulog Cabang Solo, Andy Nugroho, menerangkan bantuan pangan ini merupakan penugasan pemerintah kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk disalurkan kepada warga kurang mampu. Perum Bulog hanya sebagai operator di lapangan yang menyediakan dan mengirimkan bantuan beras itu kepada KPM.

“Total di Sragen ada 72.666 KPM penerima bantuan pangan 2023. Kami akan menyalurkan secara berkesinambungan selama tiga bulan alokasi. Penyaluran hari ini [Kamis] untuk tiga desa itu merupakan penyaluran untuk Maret. Penyaluran April dan Mei dilanjutkan pada bulan berikutnya. Bantuan pangan 2023 ini bertujuan untuk menekan inflasi karena harga beras di pasaran sempat melonjak,” kata Andy.

Momentum Lebaran

Dia menerangkan selain menekan harga beras, bantuan pangan ini juga untuk menjaga keterjangkauan masyarakat kurang mampu untuk mendapatkan beras. Dia berharap program ini berjalan lancar dan bermanfaat untuk warga berpendapatan rendah. Apalagi momentumnya, kata dia, mendekati Lebaran sehingga bisa membantu mereka.

“Penyaluran bantuan pangan 2023 di Sragen ini merupakan penyaluran perdana di Soloraya karena Sragen memiliki kelebihan. Di antaranya, stok beras di Gudang Bulog Sragen sudah melebihi pagu kebutuhan sehingga stok yang ada bisa diperbantukan untuk alokasi kabupaten lain. Stok di Sragen sudah memenuhi 40% dari stok beras di Soloraya,“ jelasnya.

Bupati Yuni mengatakan Sragen selalu gerak cepat pada setiap program pemerintah pusat sehingga wajib menjadi yang pertama. Pemkab Sragen juga sudah menyalurkan bantuan sembako dari aparatur sipil negara (ASN), badan usaha milik daerah (BUMD), dan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Jumlahnya 16.000 paket senilai Rp100.000 per paket atau Rp1,6 miliar itu. Bantuan itu sama sekali tidak menggunakan dana APBD.

“Kali ini masih ada bantuan pangan yang disalurkan Bulog kepada 72.666 KPM. Penyalurannya dengan sistem drive thru biar lancar. Saya yakinkan distribusi bantuan pangan itu akan rampung dalam enam hari ke depan. Saya minta seluruh camat harus nyambut gawe, tidak usah libur kalau pekerjaannya belum tuntas,“ kata Yuni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya