SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana kelurahan/desa. (Dok)

Solopos.com, SOLO – Seluruh desa di Kabupaten Sukoharjo yang berjumlah 150 telah menerima bantuan dana desa tahap I dari pemerintah pusat. Pemerintah desa diminta segera mengerjakan program prioritas seperti menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT), ketahanan pangan, dan penanganan stunting.

Nilai bantuan dana desa yang diterima masing-masing desa tak berbeda jauh dibanding 2023. Masing-masing desa menerima sekitar Rp800 juta-Rp1 miliar. Bantuan dana desa itu ditransfer langsung ke rekening kas desa untuk membiayai beragam program fisik dan nonfisik sepanjang 2024.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Desa Karangasem, Kecamatan Bulu, Bambang Minarno, mengatakan dana desa telah ditransfer pada akhir Februari lalu. “Ada kenaikan nilai bantuan dana desa tapi tak terlalu signifikan. Bantuan dana desa di Desa Karangasem kurang lebih Rp850 juta. Tahun lalu juga kira-kira nilainya sama,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu (6/3/2024).

Menurut Bambang, pembangunan infrastruktur tetap menjadi atensi pemerintah desa. Sementara pembangunan nonfisik juga tak kalah penting seperti ketahanan pangan dengan melibatkan gabungan kelompok tani (gapoktan) dan kelompok tani.

Penanganan stunting juga masih menjadi prioritas utama mulai dari pemetaan sasaran hingga pemberian asupan gizi. Hal ini sesuai dengan Permendes No 19/2017 tentang prioritas penggunaan dana desa. “Peningkatan gizi anak dan ibu hamil yang dilakukan kader kesehatan dan petugas Posyandu di setiap rukun warga (RW). Untuk 2024 ini mungkin porsi kegiatan nonfisik bakal lebih banyak dibanding kegiatan fisik di desa,” ujar dia.

Hal senada diungkapkan Kades Pranan, Kecamatan Polokarto, Sarjanto. Dana desa yang diterima Desa Pranan tahun ini naik Rp7 juta. “Ada kenaikan nilai bantuan dana desa namun tidak terlalu tinggi. Tahun lalu, nilai bantuan dana daesa kurang lebih Rp860 juta. Sekarang bertambah Rp7 juta,” urai dia.

Jigong, sapaan akrbanya, menyampaikan nilai bantuan dana desa yang diterima setiap desa bervariatif. Penghitungan bantuan dana desa berdasarkan sejumlah varibel seperti luas wilayah, jumlah penduduk, kondisi kemiskinan, dan kondisi geografis.

Misalnya, dana desa di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, dipastikan lebih tinggi dibanding desa-desa di wilayah Kecamatan Weru. “Desa Cemani memiliki jumlah penduduk terbanyak di Sukoharjo. Tentu, nilai bantuan dana desa yang diterima lebih tinggi,” ujar dia.

Terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sukoharjo, Rohmadi, mengatakan pencairan dana desa 2024 dilakukan dua tahap. Dia meminta pemerintah desa segera melaksanakan program kegiatan fisik dan nonfisik guna menggenjot serapan anggaran.

Masyarakat turut didorong terlibat langsung dalam pengawasan penggunaan dana desa. “Pencairan dana desa tahap II mungkin pertengahan tahun. Pemerintah desa harus menyusun laporan pertanggungjawaban (LPj) penggunaan dana desa tahap I sebagai syarat utama pencairan dana desa tahap II,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya