Soloraya
Senin, 18 Juli 2022 - 16:37 WIB

Alhamdulillah! Produksi Beras di Klaten Masih Aman

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi beras. (freepik)

Solopos.com, KLATEN — Stok beras di Klaten hingga saat ini dipastikan aman bahkan surplus. Serangan hama relatif terkendali.

Hal itu berdasarkan keterangan yang dihimpun Solopos.com dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DPKPP) Klaten, Senin (18/7/2022).

Advertisement

Kepala DKPP Klaten, Widiyanti, menjelaskan produktivitas padi di Klaten rata-rata 6,5 ton gabah kering giling (GKG) per hektare (ha). Sementara, total produksi beras di Klaten dari Januari hingga Juni 2022 sebanyak 140.000 ton. Jumlah itu jauh lebih besar dibandingkan konsumsi beras warga Klaten sekitar 61.000 ton.

“Iya, posisi Klaten sampai saat ini masih surplus beras,” kata Widiyanti, Senin (18/7/2022).

Pelaksana tugas (Plt) Kabid Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan DKPP Klaten, Lilik Nugraharja, menjelaskan produksi padi di Klaten hingga Juni 2022 sebesar 252.407 ton GKG. Jumlah itu berdasarkan total luas panen padi Januari-Juni 2022 sebesar 38.832 ha dikalikan dengan produktivitas rata-rata 6,5 ton GKG per ha.

Advertisement

Baca Juga: Potensi Hasil Panen Melimpah, Bupati Klaten Tolak Rencana Impor Beras

Lilik menjelaskan produksi padi di Klaten hingga kini relatif tak terganggu. Soal kondisi cuaca di Klaten yang masih diguyur hujan sejak memasuki kemarau, Lilik menjelaskan tak berpengaruh pada produksi padi.

Disinggung serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) alias hama, Lilik mengatakan serangan paling menyolok saat ini hama wereng. Total luas sawah diserang wereng sekitar 42 ha.

Advertisement

Lilik menuturkan serangan hama wereng itu tak terpusat di satu lokasi dengan tingkatan serangan ringan. Serangan terjadi di spot-spot dan menyebar ke sejumlah kecamatan.

Baca Juga: Begini DPKPP Klaten Petakan Produktivitas Rajalele Srinuk

“Terbesar di wilayah Juwiring sekitar 20 ha. Untuk upaya penanganannya dengan sering-sering dilakukan pengecekan pada tanaman padi sehingga ketika terjadi serangan bisa segera dikendalikan,” kata Lilik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif