Solopos.com, SRAGEN -- Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mendapat bantuan 400 alat rapid test antigen dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Bantuan ratusan alat rapid test antigen itu akan digunakan untuk screening secara insidental sesuai kebijakan Pemerintah Kabupaten Sragen.
DKK Sragen sudah menggunakan alat rapid test tersebut untuk melakukan screening di rest area jalan tol 519A dan 519B Masaran, Sragen, pada akhir 2020 lalu.
RSUD dr Moewardi Solo Rekrut Sukarelawan Nakes, Ini Syarat Dan Kualifikasinya
RSUD dr Moewardi Solo Rekrut Sukarelawan Nakes, Ini Syarat Dan Kualifikasinya
Kabid Pelayanan Kesehatan (Yankes) DKK Sragen dr Y Agus Sudarmanto, kepada Solopos.com yang menghubunginya, Jumat (1/1/2021), mengatakan 20 alat rapidt test antigen digunakan di dua rest area. Sasarannya pengguna jalan tol yang berhenti untuk istirahat.
Dari pengambilan sampel 20 orang itu ternyata hasilnya nonreaktif semua. “Sebanyak 20 orang itu terbagi di rest area 519A sebanyak 10 orang dan 519B sebanyak 10 orang,” katanya.
2 Kasus Pembunuhan Gegerkan Sukoharjo Sepanjang 2020
Penggunaan alat rapid test antigen itu dengan pengambilan sampel spesimen dengan cara usap tenggorokan atau swab. Kasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) DKK Sragen Ali Ahmadi mengatakan pelatihan swab test gelombang pertama menyasar 53 peserta.
Sedangkan gelombang kedua menyasar 56 peserta dan pada gelombang ketiga pada Minggu (27/12/2020) lalu melibatkan sebanyak 46 orang.
“Dengan pelatihan itu Sragen memiliki tenaga swab test tesertifikasi sebanyak 155 orang. Puluhan tenaga yang lolos pelatihan pada Minggu itu langsung terjun melakukan swab test di Technopark pada Senin [28/12/2020],” ujar Ali.
Eks Politikus Ini Nangis Temukan Masih Ada Warga Solo Yang Makan Nasi Aking
Peserta pelatihan swab test gelombang ketiga itu perwakilan dari sejumlah rumah sakit swasta dan dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Sragen. Mereka terdiri atas dokter umum, perawat, analis kesehatan, dan bidan.
Kepala DKK Sragen dr Hargiyanto mengakui mendapat bantuan 400 ala rapid test antigen dari Pemprov Jateng. Ia mengatakan bantuan itu tidak bisa disitribusikan ke puskesmas karena penggunaan antigen itu harus satu lokasi.
Hargiyanto berencana menggunakan alat rapid test antigen itu secara insidental sesuai kebijakan Pemkab Sragen.