SOLOPOS.COM - MEMBERSIHKAN--Seorang pekerja membersihkan daerah sekitar alat yang akan digunakan untuk pengolahan sisa ampas tebu menjadi pupuk organik di gudang PT Pertani, Gemolong, Sragen, Kamis (23/2/2012). (Foto: Espos/Eni Widiastuti)

MEMBERSIHKAN--Seorang pekerja membersihkan daerah sekitar alat yang akan digunakan untuk pengolahan sisa ampas tebu menjadi pupuk organik di gudang PT Pertani, Gemolong, Sragen, Kamis (23/2/2012). (Foto: Espos/Eni Widiastuti)

SRAGEN--Warga sekitar gudang PT Pertani, Gemolong, Sragen menuntut diadakan studi kelayakan rencana alih fungsi gudang PT Pertani menjadi tempat produksi pupuk organik dari sisa ampas tebu

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (LPMI) Sragen yang juga warga sekitar gudang PT Pertani, Sukamto Sastrodimejo, mengungkapkan ada kekhawatiran timbulnya pencemaran lingkungan berupa bau atau limbah yang berdampak buruk bagi kesehatan dan kenyamanan masyarakat sekitarnya.

Selain itu, warga juga mempertanyakan apakah rencana tersebut sudah sesuai dan diizinkan pemerintah daerah. Hal ini berkaitan dengan letak atau tata kota yang berdekatan dengan Rumah Sakit Umum Assalam Gemolong dan perumahan Ngembatasri.

“Gudang rosok murni plastik saja dipindah lokasinya di Jeruk, Desa Kwangen, untuk mencari tempat yang jauh dari pemukiman,” ujarnya saat bertemu wartawan di RSU Assalam Gemolong, Kamis (23/2/2012).

Menanggapi soal izin alih fungsi gudang PT Pertani, Wakil Bupati Sragen, Daryanto, mengungkapkan surat permohonan izin sudah ada di dinas terkait. Tapi dari Pemkab Sragen belum memberikan surat izin. Surat izin bisa diberikan jika ada surat rekomendasi dari lingkungan.

“Pemkab juga akan melihat dulu sejauh mana dampak alih fungsi gudang itu. Jika dampak negatifnya lebih besar dibandingkan dampak positif yang ditimbulkan, apalagi ditolak warga sekitar, Pemkab tidak akan memberikan izin,” jelasnya.

Sementara itu ketika wartawan mendatangi gudang tersebut, beberapa peralatan yang akan digunakan untuk memproduksi pupuk organik sudah mulai ditata. Beberapa pekerja juga terlihat membersihkan areal gudang.

Bendahara Material proyek tersebut Wakidi, mengungkapkan beberapa alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk organik sudah datang. Ketika ditanya kapan rencana pengoperasiannya, Wakidi mengatakan masih menunggu hingga semua siap.

Sukamto mengungkapkan jika rencana alih fungsi itu jadi dilaksanakan, warga berharap ada potensi peluang kerja bagi warga sekitarnya, ada aset daerah dan pengembangan pupuk organik.

(JIBI/SOLOPOS/Eni Widiastuti)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya