SOLOPOS.COM - Warga membongkar bangunan yang diduga untuk ritual (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Warga membongkar bangunan yang diduga untuk ritual (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Warga membongkar bangunan yang diduga untuk ritual (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN--Pemilik dan pendiri Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arumpadepokan, di Sidoharjo, Sragen, Anto Miharjo alias Gus Anto, mengaku pasrah dan bersalah, Jumat (4/10/2013).  Dia mengakui ajaran melenceng dari ajaran Islam.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Bahkan secara tegas dia menyatakan siap di-Islam-kan kembali dan bertobat. Dia juga rela bangunan yang dinilai melenceng dari ajaran Islam karena mengandung unsur syirik dihancurkan.

Gus Anto menghancurkan salah satu ornamen yang ada di tengah-tengah padepokan. Lokasi itu serupa pendapa tanpa atap dan dikelilingi kolam. Lokasi itu diduga untuk berendam dan melakukan ritual.

“Bismillahirrahmanirrahim. Saya Anto Miharjo. Mulai hari ini (Jumat) saya bertobat dan tidak mengulangi yang kami lakukan yang diindikasikan sesat. Kami minta maaf kepada seluruh warga. Saya siap Syahadat kembali. Kami siap mengembalikan fungsi bangunan sesuai izin mendirikan ponpes. Sopo gelem kesasar, kabeh mesti wegah. Saya siap diluruskan,” ujar Gus Anto dihadapan warga.

Sebelumnya, ratusan warga Dukuh Bedowo, RT 002/007, Desa Jetak,  meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen membongkar Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum. Bangunan disinyalir untuk aktivitas ritual melenceng dari ajaran Islam dan izin mendirikan pondok pesantren (ponpes).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya