Soloraya
Sabtu, 19 Oktober 2013 - 20:20 WIB

ALIRAN SESAT SRAGEN : Usai Bentrok, Polres Siagakan 125 Personel di Lokasi Pasujudan

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Polres Sragen menerjunkan 125 personel untuk melakukan penjagaan dan pengamanan di sekitar Pasujudan Santri Luwung, Padepokan Bumi Arum dan di lingkungan Dukuh Bedowo, Jetak, Sidoharjo, Sabtu (19/10/2013).

Polres Sragen juga akan melakukan patroli rutin di sekitar wilayah itu. Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, mengklaim menerjunkan ratusan personel untuk memastikan lokasi sekitar Pasujudan Santri Luwung dan Bedowo, Jetak, Sidoharjo aman dan terkendali. Hal itu dilakukan mengantisipasi kemungkinan terburuk seperti yang terjadi Jumat (18/10/2013). Massa diduga dari warga dan organisasi masyarakat (ormas) terlibat bentrok dengan anggota Polres Sragen yang melakukan penjagaan di sekitar Pasujudan Santri Luwung.

Advertisement

Bentrok terjadi setelah upaya audiensi antara perwakilan warga dengan Kapolres Sragen beberapa kali tidak membuahkan hasil. Massa bukan hanya menuntut bangunan dinilai mengandung unsur syirik rata dengan tanah.

Mereka meminta seluruh bangunan Pasujudan Santri Luwung dirobohkan. Namun permintaan tidak dituruti. Massa yang kecewa terlibat bentrok. Aksi dimulai dari saling dorong hingga pelemparan batu, pecahan paving blok, seng, kayu dan lain-lain ke arah anggota Polres Sragen. Akibat kejadian, empat anggota Polres Sragen yang berusaha menghalau massa mengalami luka di bagian kepala.

“Kami prioritas penanganan situasi dan keamanan di wilayah Bedowo. Kami minta masyarakat sabar dan tidak terprovokasi hasutan dan isu dari luar. Kami minta warga tidak terhasut pihak-pihak yang memanfaatkan dan memperkeruh suasana. Jangan sampai membuat polisi dan warga berbenturan,” kata Dhani saat dihubungi Solopos.com, Sabtu.

Advertisement

Lebih lanjut orang nomor satu di Mapolres Sragen menjelaskan akan melakukan penjagaan, pengamanan dan patroli rutin di sekitar Pasujudan Santri Luwung dan lingkungan Bedowo hingga suasana dinilai kondusif. Pada kesempatan itu Dhani juga mengimbau warga bersabar menunggu proses pembuatan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Menurut Dhani proses pembuatan fatwa tidak dapat selesai dalam hitungan hari, pekan dan bulan. Proses pembuatan fatwa membutuhkan kesabaran, tidak terburu-buru dan kajian mendalam. Dhani juga berjanji mengupayakan dialog dengan semua pihak, seperti MUI, Kemenag Kabupaten Sragen, Muspida, dan pihak-pihak lain.

“Kami mengimbau warga bersabar dan menghormati proses pembuatan fatwa MUI. Pembuatan fatwa membutuhkan kesabaran dan tidak bisa terburu-buru. Warga harus menunggu MUI melakukan kajian mendalam,” imbuh Dhani.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif