SOLOPOS.COM - Ilustrasi petani menebar pupuk. (Antara/Hendra Nurdiyansyah)

Solopos.com, WONOGIRI — Kalangan petani di Wonogiri menyambut baik rencana penambahan alokasi anggaran untuk pupuk bersubsidi menjadi Rp14 triliun pada 2024. Mereka berharap tak ada lagi permasalahan soal pupuk bersubsidi yang membelit kalangan petani setiap masa tanam (MT) padi.

Hal itu diungkapkan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Wonogiri, Dwi Sartono, saat diwawancarai Solopos.com, Rabu (3/1/2024). Menurut Dwi, persoalan pupuk bersubsidi kerap dikeluhkan para petani di setiap daerah.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Mereka kesulitan menebus pupuk subsidi setiap MT padi. “Secara umum, memang banyak petani yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Karena kekurangan stok sehingga sulit mendapatkannya di lapangan,” kata dia.

Dwi dan kalangan petani di Wonogiri menyambut baik rencana penambahan alokasi anggaran untuk pupuk bersubsidi. Dengan penambahan alokasi itu para petani tak lagi kesulitan saat menebus pupuk bersubsidi dan implikasinya produksi padi di Wonogiri bakal meningkat demi menjaga ketahanan pangan.

Apalagi, Wonogiri memiliki lahan pertanian cukup luas dibanding daerah lain di Soloraya. “Untuk menjaga kedaulatan pangan dibutuhkan sarana dan prasarana pertanian yang memadai. Termasuk pupuk bersubsidi yang benar-benar dibutuhkan petani,” kata dia.

Dwi mengaku menghadiri acara pembinaan petani se-Jawa Tengah di Kabupaten Banyumas pada Selasa (2/1/2024). Acara itu juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kala itu, Presiden Jokowi menyebut pemerintah bakal menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi senilai Rp14 triliun untuk pupuk subsidi pada 2024. Hal itu dilakukan untuk menutup kekurangan pupuk subsidi di lapangan.

Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengajukan penambahan alokasi anggaran pupuk subsidi ke Kementerian Keuangan agar bisa segera direalisasikan. Ketersediaan pupuk nasional mencapai Rp1,7 ton dengan perincian pupuk bersubsidi 1,2 juta ton dan tidak bersubsidi 500.000 ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya