Soloraya
Jumat, 22 Februari 2013 - 03:08 WIB

ALOKASI PUPUK: Di Sragen, Urea Bersubsidi Berkurang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pupuk bersubsidi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi pupuk bersubsidi (Dok/JIBI)

SRAGEN—Dinas Pertanian Kabupaten Sragen berupaya menurunkan konsumsi pupuk urea bersubsidi. Alokasi pupuk urea bersubsidi sektor pertanian tahun 2013 mengalami penurunan sekitar 6.250 ton dibanding tahun 2012. Sedangkan alokasi pupuk NPK bersubsidi sektor pertanian tahun 2013 mengalami peningkatan 8.739 ton dibanding tahun 2012.

Advertisement
Data yang diperoleh Solopos.com dari kantor Dinas Pertanian Kabupaten Sragen menyebutkan alokasi pupuk urea bersubsidi sektor pertanian tahun 2012 sebanyak 42.250 ton. Jumlah itu mengalami penurunan 6.250 ton dibandingkan tahun 2013 sebanyak 36.000 ton.
Kebijakan berbeda diambil pemerintah untuk subsidi pupuk NPK. Alokasi pupuk NPK bersubsidi sektor pertanian tahun 2012 sebanyak 19.761 ton. Jumlah itu mengalami peningkatan 8.739 ton dibandingkan tahun 2013 sebanyak 28.500 ton.
Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan (Bapeluh), Dinas Pertanian Kabupaten Sragen, Budiharjo, memaparkan kebijakan sengaja diambil mengurangi konsumsi urea di kalangan petani. Budiharjo menilai langkah yang diambil wajar karena penurunan subsidi urea dibarengi kenaikan subsidi NPK. “Urea dialihkan ke NPK.
Volume subsidi urea berkurang tapi NPK tambah. Pemerintah mendorong penggunaan NPK daripada urea. Penggunaan urea berlebih menyebabkan hama pertanian, seperti kresek maupun penyakit lain karena jamur,” kata Budiharjo saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (21/2/2013).
Ihwal alokasi pupuk bersubsidi tahun 2013, Budiharjo menjelaskan Pemerintah Kabupaten Sragen akan melakukan revisi alokasi pupuk urea bersubsidi untuk sektor perkebunan, peternakan dan perikanan. Alokasi pupuk bersubsidi untuk tiga sektor akan disesuaikan kebutuhan.
Sisa alokasi akan dialihkan pada sektor lain yang dinilai membutuhkan urea lebih banyak. Pernyataan Budiharjo didasarkan pada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) musim tanam (MT) II. RDKK MT II tahun 2013 menyebutkan kebutuhan urea mencapai 14.135 ton. Jumlah itu meningkat dibanding MT I dengan alokasi urea 12.306 ton. Dari dua MT itu petani diperkirakan menghabiskan 26.441 ton pupuk urea.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif