Soloraya
Rabu, 9 Mei 2018 - 08:00 WIB

Alumni Usulkan SMP 5 Solo Jadi Labschool PGRI, Menurutmu?

Redaksi Solopos.com  /  Ivan Andimuhtarom  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong>–Alumni SMPN 5 Solo mengusulkan konsep "Lab School PGRI SMP 5 Surakarta" tanpa perlu <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180427/489/912991/pemindahan-smpn-5-solo-terus-diprotes">pemindahan sekolah.</a> Ide tersebut mengemuka menyusul rencana pemindahan SMPN 5 Solo ke Mojosongo, Solo.</p><p>Kebijakan Pemkot Solo untuk memindahkan SMPN 5 Solo sebagai salah satu langkah pemerataan pendidikan di Kota Solo berbuntut panjang. Sejumlah pihak menolak rencana ini, salah satunya adalah alumni SMPN 5 yang tergabung dalam IKA [Ikatan Alumni] <a href="http://espospedia.solopos.com/read/20180505/487/913170/menghadirkan-sejarah-kota-tua-di-smpn-5-solo">SMPN 5 Solo</a>. Salah seorang pegiat IKA SMPN 5 Solo, Roko Patria, menyampaikan salah satu gagasan mengenai pemindahan SMPN 5 Solo.</p><p>"Kami sebagai warga Solo tentunya menginginkan yang terbaik untuk kota kita. Berkaitan dengan kebijakan pemkot yang<a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180505/489/914276/smp-3-solo-pindah-suara-dprd-pecah"> mau memindahka</a>n SMPN 5 dengan alasan pemerataan pendidikan kemudian ada alih fungsi dan sebagainya, kami sebagai alumni mengusulkan bukankah lebih baik dijadikan Labschool PGRI saja?" ujar Roko kepada <em>Solopos.com</em> Senin (7/5/2018) siang.</p><p>Ia melanjutkan, alumni menawarkan satu konsep "Lab School PGRI SMP 5 Surakarta". Konsep ini yang berarati tanpa perlu pemindahan. SMPN 5 ia sebut, bisa di sulap menjadi sekolah unggulan yang sekaligus berfungsi sebagai laboratorium pengajaran atau pendidikan PGRI.</p><p>"Kelas paralel bisa lebih disederhanakan dan juga kuantitas murid satu kelas dijadikan se-ideal mungkin sehingga mampu menunjang sistem zonasi," ujarnya.</p><p>Menurutnya, SMPN 5 bisa dikreasid sedemikian rupa sehingga mampu menjadi rujukan atau studi banding guru-guru di Indonesia atau bahkan internasional. Gedung SMPN 5 bisa lebih bermanfaat bila dijadikan tempat praktik mengajar, praktik penelitian, kelas microteaching, dan lain sebagainya.</p><p>"Unsur-unsur kebudayaan juga dapat lebih dimunculkan dan menjadi nilai unggul. Bahkan dengan hal-hal tersebut bisa lebih menguatkan karakter kota Solo sebagai kota budaya dan pendidikan dengan masih dilestarikannya warisan sekolah tengah kota," sambung Roko.</p><p>Lebih jauh, Roko menjelaskan dengan masukan tersebut, SMPN 5 akan lebih tepat guna dibanding hanya dijadikan museum saja. Ia juga menggaris bawahi terkait bangunan baru yang baru selesai dibangun [yang berada di Mojososongo] untuk tetap bisa difungsikan sebagai SMP dengan nama lain dan bukan SMP 5 tentunya.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif