SOLOPOS.COM - Pekerja mengoperasikan alat berat untuk mengeruk tanah di Alun-alun Selatan, Solo, Senin (22/1/2024). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO–Pekerjaan revitalisasi Alun-alun Selatan kompleks Keraton Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) dimulai, Senin (22/1/2024). Namun para pedagang kaki lima (PKL) belum kukutan atau masih melakukan aktivitas biasa.

Pantauan Solopos.com, Senin (22/1/2024) siang, rumput maupun tanah Alun-alun Selatan mulai dikeruk, tepatnya di sisi timur. Sejumlah truk hilir mudik mengangkut tanah yang telah dikeruk dengan alat berat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Tak jauh dari area yang dikeruk, terdapat sejumlah gorong-gorong beton/box culvert yang kemungkinan segera dipasang di Alun-alun Selatan.

Sementara itu, sejumlah lapak PKL masih berada di Alun-alun Selatan dan sebagian masih beraktivitas seperti biasa.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memasang papan informasi proyek. Penataan kawasan Keraton Solo menggunakan pendanaan dari APBD tahun anggaran 2023 dan 2024. Pelaksanaan 270 hari dari 18 Desember 2023 sampai 12 September 2024.

PT Bintang Perkasa Sejati dan PT Ciria Expertindo Consultant menjadi manajemen konstruksi. Sedangkan PT Wahyu Prima menjadi kontraktor pelaksana. Nilai kontrak penataan kawasan Keraton Solo Rp29.388.101.554,38.

Salah satu PKL di sisi luar Alun-alun Selatan, Bowo, 34, menjelaskan belum mendapatkan sosialisasi dari Kementerian PUPR maupun Keraton Solo mengenai penataan kawasan Alun-alun Selatan.

“Pedagang yang menempati area Alun-alun yang sudah mendapatkan selebaran mengenai revitalisasi,” kata dia kepada Solopos.com. Dia mengatakan yang dibangun didahulukan area Alun-alun Selatan.

“PKL masih bisa berjualan cuma tergantung situasi dan kondisi. Kalau tempatnya di garap bisa geser dulu,” ujar dia. Bowo mengatakan berita revitalisasi mengenai pembangunan segmen pedagang masih simpang siur sejak Oktober 2023. Apakah penataan termasuk dengan selter untuk pedagang atau tidak.

Menurut Bowo, ada sekitar 300 PKL yang biasa berjualan siang dan malam di Alun-alun Selatan. PKL membayar retribusi ke Keraton Solo dan membayar listrik.

Ada penyedia listrik dari perorangan Rp3.000/lampu/hari sampai Rp7.000/lampu/hari kepada perorangan. Sedangkan layanan listrik dari Keraton Solo bayarnya per bulan, tarifnya Rp25.000/lampu/bulan.

Bowo berharap penataan kawasan membuat kondisi Alun-alun Selatan semakin baik. Penataan termasuk menyediakan fasilitas yang memudahkan PKL, misalkan colokan listrik yang mudah diakses pedagang.

Pedagang lain, Yono, 37, menjelaskan belum mendapatkan sosialisasi mengenai penataan kawasan Alun-alun Selatan. Dia berharap pembangunan berdampak positif untuk para pedagang.

Yono biasa berjualan setiap hari pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. Kondisi paling ramai setiap Minggu dan Senin. Yono membayar retribusi Rp10.000 setiap hari.

Terpisah, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Jawa Tengah (BPPWJT), Kuswara, belum merespons permintaan wawancara Solopos.com. Penelusuran melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR menjelaskan penataan meliputi sejumlah bangunan penunjang, antara lain Sitihinggil.

Kemudian area rumah kereta jenazah, rumah kereta, area kandang kerbau, taman, area parkir, area kuliner dan suvenir, gapura Gadung-Gapurendra, dan area Alun-alun Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya