Soloraya
Selasa, 10 November 2020 - 03:40 WIB

Aman dari Pandemi, Safari KB Berlanjut di Solo

Wahyu Prakoso  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga menjalani pemeriksaan kesehatan dalam program keluarga berencana di Klinik Bhayangkara, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (6/11/2020). (Istimewa-DPPKB Kecamatan Laweyan)

Solopos.com, SOLO — Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kecamatan Laweyan tetap menjalankan Safari Keluarga Berencana (KB) saat pandemi Covid-19. Pelayanan gratis itu diklaim aman karena dilakukan sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Koordinator DPPKB Kecamatan Laweyan, Dwi Sari Jani, menjelaskan 10 perempuan mengikuti pelayanan KB dengan kontrasepsi implan dan intrauterine device (IUD) dalam Safari KB di Klinik Bhayangkara, Kecamatan Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat (6/11/2020). KB massal tersebut sebagai tindak lanjut dari kegiatan gugur gunung yang dilakukan oleh kader dan penyuluh KB, Rabu sebelumnya.

Advertisement

6 Tanaman Depan Rumah Ini Kata Fengsui Bikin Hoki

“Perempuan dari Kelurahan Pajang, Sondakan, Panularan, dan Purwosari. Pelayanan kepada akseptor sedikit karena pandemi Covid-19. Tenaga medis di sini enggak boleh berinteraksi lebih dari 15 orang. Kami lanjutkan pekan depan,” katanya.

Sari, sapaan akrabnya, menjelaskan, pelayanan KB bekerja sama dengan Puskesmas dan klinik setempat sebulan sekali dengan jumlah 30 akseptor hingga 40 akseptor. Namun, pelayanan KB dilakukan di Klinik Bhayangkara saja karena jumlah pelayanan untuk akseptor di Puskesmas tidak sebanyak di klinik selama pandemi Covid-19.

Advertisement

2.000 Pasangan Lebih

Dia menjelaskan, sebelumnya dalam rangka Safari KB Solo itu penyuluh dan kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) datang ke rumah-rumah warga. Mereka melakukan edukasi KB dan memberikan akses gratis ber-KB dengan menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, dan tidak melibatkan banyak orang.

“Jumlah pasangan subur belum menjalani KB lebih dari 2.000 pasangan. Penyuluh menghadapi tantangan terutama terkait fanatisme agama. Kemudian merasa takut. Kadang enggak boleh suami,” paparnya.

5 Simbol Ini Kata Fengsui Bikin Rumah Penuh Rezeki

Advertisement

Menurut dia, solusinya para penyuluh menggandeng kader dan pengurus RT setempat untuk memberikan penjelasan pentingnya program KB. Akseptor serta kader yang berpartisipasi dalam Safari KB di klinik dengan mendapatkan uang transportasi dari Pemerintah Kota Solo.

Berdasarkan data DPPKB Kecamatan Laweyan ada sebanyak 10.043 pasangan subur per Oktober 2020.  Sebanyak 6.517 pasangan subur masih menjalani KB. Sedangkan jumlah pasangan yang tidak ingin memiliki anak dalam waktu dekat dan belum ber-KB sebanyak 2.165 pasangan subur.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif